Liputan6.com, Jakarta - Mayjen Maruli Simanjuntak telah ditunjuk oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menjadi Pangkostrad (Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat).
Keputusan ini berdasarkan Surat Keputusan Jabatan 328 Perwira Tinggi TNI melalui Keputusan nomor 66/I/2022 tanggal 21 Januari 2022 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan TNI.
Advertisement
Mayjen Maruli menggantikan Jenderal Dudung Abdurachman yang kini menjabat sebagai KSAD (Kepala Staf Angkatan Darat). Sebelum menjadi Pangkostrad, Mayjen Maruli menjabat Pangdam IX/Udayana.
Maruli yang kelahiran Bandung 27 Februari 1970 ini merupakan alumni Akademi Militer 1992. Pada 2002, Menantu Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ini menjabat sebagai Komandan Detasemen Tempur Cakra.
Setelahnya, ia pernah menjadi Perwira Bantuan Madya Operasi Kopassuss di 2005 hingga 2008. Selain itu, di 2014, ia juga menjadi Asisten Operasi Danjen Kopassus.
Lalu di 2014 hingga 2016, Mayjen Maruli menjadi Komandan Grup A Paspampres. Pada 2017 hingga 2018, ia menjadi Wakil Komandan Pasukan Pengamanan Presiden.
Sementara di 2018 hingga 2020, ia menjabat sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden. Ia menjadi Pangdam IX/Udayana di tahun 2020, sebelumnya akhirnya ditunjuk sebagai Pangkostrad di tahun ini.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Beberapa Nama yang Sempat Muncul
Sebelumnya, ada beberapa jenderal bintang dua yang menjadi pembicaraan di publik setelah Panglima TNI memberikan bocoran Pangkostrad akan diisi oleh Mayor Jenderal (Mayjen).
Nama-nama yang muncul mulai dari Pangdam III/Siliwangi Mayjen Agus Subiyanto, Pangdam XI/Udayana Mayjen Maruli Simanjuntak, Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen I Nyoman Cantiasa hingga Pangdam Mulawarman Mayjen Teguh Pujo Rumekso.
Peneliti Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia (Lesperssi) Beni Sukadis menilai, sangat mungkin menantu Luhut yakni Maruli duduk di posisi Pangkostrad.
"Mungkin saja ya. Saya nggak bisa sebut nama satu persatu (calonnya). Namun, siapapun yang menjadi calon tentu harus memiliki kriteria tertentu terutama dari pengalaman, latar belakang korps dan kapasitas," jelas Beni.
Kendati begitu, kata dia, peluang Maruli menjadi Pangkostrad cukup berat. Sebab, masih banyak jenderal TNI di atas angkatannya yang lebih mungkin.
Namun jika benar Maruli yang terpilih nantinya, menurut dia, hal itu lebih kepada faktor eksternal.
"Karena Maruli kan Angktan 92, kok bisa naik cepat karena ada pengaruh eksternal. Tentu ini bisa merusak sistem promosi di internal TNI dan tidak baik untuk kesolidan organisasi. Itu (analisa) bila dia (Maruli) jadi dipromosikan Pangkostrad," tutur dia.
Advertisement
Beberapa Kandidat
Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menyebutkan sejumlah kandidat kuat yang bisa maju sebagai calon Pangkostrad.
Tiga di antaranya ialah Pangdam Kasuari Mayjen Nyoman Cantiasa, Pangdam Mulawarman Teguh Pudjo Rumekso, serta Pangdam Udayana Maruli Simanjuntak.
"Dari jajaran bintang dua misalnya ada nama Pangdam Kasuari Mayjen Nyoman Cantiasa, Pangdam Mulawarman Teguh Pudjo Rumekso, atau Pangdam Udayana Maruli Simanjuntak," kata Fahmi. Sementara itu, sempat ada momen Presiden Joko Widodo atau Jokowi tampak bersama Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI Letjen Joni Supriyanto, saat akan bertolak ke Bandung, Jawa Barat melalui Pangkalan TNI Angkatan Udara (AU) Halim Perdanakusuma, Jakarta.
(Dam/Ysl)