Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengkonfirmasi jika jaringannya sempat terkena serangan Conti Ransomware sejak Desember 2021. Namun, kasus tersebut kini sudah dapat teratasi.
"Enggak ada itu, kenanya kan bulan lalu, terus sudah dibersihkan. Sekarang sih seharusnya sudah enggak ada apa-apa, wong sudah dibersihin semua," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono kepada Liputan6.com, Sabtu (22/1/2022).
Adapun platform intelijen dark web, Dark Tracer pada Sabtu (22/1/2022) ini membagikan informasi soal serangan ransomware dan kebocoran data BI yang semakin meluas.
Kebocoran data bank sentral disebutnya melonjak dari sebelumnya 487 MB menjadi 44 GB. Jumlah PC internal yang disusupi pelaku kejahatan pun naik dari 16 PC menjadi 175 PC.
Namun, Erwin membantah hal tersebut, dan menyatakan jika jaringan IT Bank Indonesia kini sudah bersih dari segala ancaman virus malware.
"Jadi yang melaporkannya juga terlambat. Kejadiannya kan kemarin itu sudah bilang, kejadiannya bulan Desember 2021," ungkap dia.
"Kalau sekarang sih sudah bersih, bukan kemudian hari bertambah lagi, enggak ada itu," tegasnya.
Kendati begitu, Erwin mengaku serangan pada bulan lalu tersebut menyadarkan Bank Indonesia. Dari kasus tersebut, pihak bank sentral kemudian menyetop segala aktivitas di seluruh komputernya sebelum melewati proses pembersihan.
"Jadi baik yang kena maupun enggak kena, semua dicek. Jadi tidak bisa akses ke jaringan sebelum itu semua dibersihin. Dan itu dilakukan untuk seluruh komputer di seluruh Indonesia," terangnya.
Pembersihan itu dilakukan di seluruh Kantor Cabang Bank Indonesia. Proses dimulai sejak bulan lalu hingga awal Januari 2022 ini, dan sekarang sudah tuntas.
"Iya, sudah selesai per awal Januari. Makanya aku juga bingung, kenapa dia bikin rilis lagi seolah-olah baru kejadian. Memang kejadiannya juga bulan lalu, bukan kejadian kemarin," pungkas Erwin.
Baca Juga
Advertisement
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Serangan Ransomware Terhadap Bank Indonesia Lebih Parah Dari Dugaan
Sebelumnya, platform intelijen dark web, Dark Tracer, kembali membagikan informasi terkait serangan ransomware dan kebocoran data terkait BI.
Dalam postingan terbaru di akun Twitter mereka, Sabtu (22/1/2022), geng Conti ransomware ternyata masih mengunggah data internal BI yang mereka curi.
"Bocoran data Bank Indonesia sebelumnya 487MB, namun ukurannya kini sudah mencapai 44GB," tulis @darktracer_int.
Mereka juga mengatakan jumlah PC internal yang disusupi oleh pelaku kejahatan lebih banyak dari laporan pihak BI dan BSSN sebelumnya.
"Awalnya diperkirakan hanya ada 16 PC internal yang disusupi, namun ternyata jumlahnya bertambah hingga 175."
Advertisement