Liputan6.com, Jakarta - Badai salju yang berpotensi terjadi di Hong Kong bisa berdampak pada Indonesia.
Menurut Profesor Riset Bidang Meteorologi dan Klimatologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Edvin Aldrian mengatakan, badai salju di Hong Kong bisa mengakibatkan hentakan dingin.
Advertisement
"Hentakan dingin itu turun dari Siberia terus akan menimbulkan badai salju di Hong Kong, biasanya waktunya bersamaan dengan waktu-waktu tahun baru China, akan terus ke selatan lagi, akan ke Johor, Riau juga," ujar Edvin dalam diskusi virtual, Sabtu, (22/1/2022).
Dampak badai salju Hong Kong perlu diwaspadai sekitar 10 sampai 15 Februari 2022.
"Yang ditakuti saja, apakah di Hong Kong besok, dua minggu lagi, sekitar tanggal 10 sampai 15 itu terjadi badai salju atau tidak. Kalau terjadi kita harus waspada, biasanya melihat indeks dari lahan dingin setiap hari harus kita perhatikan," ujarnya.
Jika Tak Ada Badai Salju, Tak Ada Banjir Jakarta
Jika Hong Kong tidak dilanda badai salju, maka Jawa Barat dan DKI Jakarta bebas dari ancaman banjir besar hingga akhir Maret 2022.
"Biasanya kalau itu lewat, insya Allah sampai akhir Maret kita mengalami hujan sporadik seperti Januari ini. Tapi insya Allah tidak ada banjir besar, terutama di Jawa Barat dan Jakarta," imbuhnya.
Edvin menjelaskan badai salju di Hong Kong terjadi akibat hentakan dingin dari Siberia, Rusia yang mengarah ke selatan sehingga menimbulkan badai salju di Hong Kong.
Reporter: Titin Supriatin
Sumber: Merdeka
Advertisement