Liputan6.com, Jakarta Pebasket berbakat Derrick Michael Xzavierro sedang meretas mimpi menjadi pemain Indonesia pertama yang berlaga di kompetisi bola basket terbesar di dunia, NBA. Derrick terus menimba ilmu di NBA Global Academy.
Pemuda kelahiran 1 April 2003 itu bergabung di NBA Global Academy di Australia sejak tahun 2021 lalu. Disana Derrick mendapat banyak pengalaman agar bisa menjadi pebasket handal di masa depan.
Advertisement
“Adaptasiku saat di NBA Academy tidak begitu sulit, karena pemain laindan para pelatih sangat membantuku selama proses penyesuaiandiri dengan suasana dansituasi yang baru dan asing. Saya menikmati seluruh proses yang disiapkan dan merasanyaman di sana. Jadi, tidak sulit bagiku untuk beradaptasi selama di Australia,” ungkap Derrick dalam keterangan tertulis.
Tak cuma berlatih di Australia, Derrick juga sempat merasakan bertanding di Amerika Serikat. sejak tanggal 6 hingga 22 Desember 2021, NBA Global Academy menjalankan beberapa kegiatan pertandingan persahabatan yang dilaksanakan di Utah dan Las Vegas.
Kedepannya Derrick akan mejalani lebih banyakpertandingan yang akan dilaksanakan di luar Australia yang dapat dinantikan oleh para fans.
Kekeluargaan
Saat ini, NBA Academy Australia terdiri dari peserta yang berasal dari Selandia Baru, Afrika, Indonesia, serta Australia yang muda, berbakat dan passionate. Hal ini yang menjadikan kompetisi antar peserta menjadi sangat ketat.
Memiliki postur tinggi menjulang 206 cm, Derrick saat pertama kali mengikuti NBA Academy justru tetap merasa kurang percaya diri. Tetapi, dengan latihan yang rutin, kerja keras, dan ketekunannya, ia berhasil bangkit dan melalui masa kurang percaya dirinya. Meskipun para peserta NBA Academy saling bersaing dengan ketat untuk menjadi yang terbaik di lapangan, tetapi mereka tetap saling mendukung satu sama lain di luar lapangan.
“Hal paling berharga yang saya dapatkan dari NBA Academy adalah rasa kekeluargaan. Kami saling menganggap satu sama lain sebagai keluarga, dan kami semua saling mendukung satu sama lain. Bahkan, ketika nanti saya lulus dari NBA Academy, kami tetap keluarga,” ujar Derrick.
Advertisement
Belajar dan Latihan
Agar memuluskan langkah jadi pemain Indonesia pertama di NBA, Derrick juga berusaha untuk menyeimbangkan latihannya sambil mengikuti kelas-kelas tambahan untuk meningkatkan kemampuannya dalam berbahasa Inggris.
NBA Academy terbukti mampu membantu pemain basket mengembangkan performanya hingga akhirnya bisa menembus NBA. Salah satu alumni NBA Academy yang baru saja menembus NBA adalah Josh Giddey.
Giddey
Pemuda Australia itu terpilih di NBA Draft 2021 oleh Oklahoma City Thunder. Giddey kini merupakan pemain andalan Thunder di NBA 2021/2022. Derrick pun termotivasi mengikuti jejak Giddey bisa direkrut klub peserta NBA suatu hari nanti.
“Josh Giddey benar-benar memotivasi kami semua di sini. Kami terinspirasi dan mengagumi kesuksesannya. Terlebih lagi, ia merupakan senior kami di NBA Academy Australia. Maka dari itu, setelah saya menyelesaikan program, saya ingin meneruskan karier saya menjadi pemain basket profesional melalui liga tingkat divisi satu saat kuliah dan berharap dapat melanjutkan karier profesional saya di tahap selanjutnya,” tutup Derrick
Advertisement