Belajar dari China Soal Birokrasi dan Ekonomi

Dalam buku Yuen Yuen Ang, Pintu Keluar dari Jerat Kemiskinan: Pengalaman Tiongkok, disebutkan reformasi China memiliki fokus pada 3 hal.

oleh Tira Santia diperbarui 23 Jan 2022, 19:58 WIB
China | Foto: The China Times

Liputan6.com, Jakarta Peneliti Sigma Phi Faishal Rahman menyampaikan, dalam buku Yuen Yuen Ang, Pintu Keluar dari Jerat Kemiskinan: Pengalaman Tiongkok, disebutkan reformasi China memiliki fokus pada 3 hal.

Pertama adaptasi birokrasi akan mempengaruhi ekonomi; kedua, adaptasi ekonomi akan mengubah birokrasi; ketiga, adaptasi institusi dan strategi kebijakan yang disesuaikan dengan kondisi yang ada.

Dalam buku tersebut, kata Faishal, banyak studi ekonomi fokus pada menciptakan birokrasi yang dapat mendorong pertumbuhan sektor industri yang baik.

“Hal ini dikarenakan adanya kemiskinan dan ekonomi pedesaan, dimana ada perubahan dari sektor pertanian menjadi sektor industri sebagai sumber daya utama pertumbuhan,” kata Faishal dalam dalam Bincang Buku Yuen Yuen Ang, Pintu Keluar dari Jerat Kemiskinan: Pengalaman Tiongkok, Minggu (23/1/2022).

Lebih lanjut, Faishal memaparkan birokrasi yang tepat untuk pembangunan. Pertama, birokrasi profesional harus bekerja secara khusus sesuai fungsinya yang didukung dengan kualitas teknis pekerja yang baik.

Menurutnya, kelembagaan dengan spesialisasi yang terstruktur dengan baik harus lebih efisien daripada kelembagaan yang banyak menangani tanggung jawab dan tumpang tindih.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Pertumbuhan Ekonomi

Foto yang diabadikan pada 26 Agustus 2020 ini menampilkan pertunjukan cahaya yang digelar di Shenzhen, Provinsi Guangdong, China. Pertunjukan cahaya tersebut digelar dalam rangka memperingati 40 tahun pembentukan Zona Ekonomi Khusus Shenzhen. (Xinhua/Mao Siqian)

Kedua, Asia Timur cenderung kecil dan terpusat. China merupakan negara besar, multilevel dan sangat terdesentralisasi. Dalam konteks desentralisasi yang dimaksud yaitu langkah pembangunan China tersebar di seluruh birokrasi subnasional, mulai dari provinsi hingga tingkat desa yang paling rendah.

Dimana para pemimpin lokal dan kader di China ikut terlibat mendorong pertumbuhan ekonomi dan industri di daerah mereka masing-masing.

“China mampu menampilkan keragaman kualitatif dari pengembangan negara, dengan pemerintah daerah yang memegang peran utamanya.

Ketiga, setiap Pemerintah daerah memiliki biro investasi yang bertugas untuk menarik investor dan menyusun kebijakan investasi. Tetapi tidak seluruh biro investasi Pemerintah daerah China memiliki tanggung jawab untuk mencari investasi.

Selain itu, struktur dasar birokrasi Pemerintah daerah hampir sama di selueuh wilayah China. Kementerian ditingkat pusat direplikasi di setiap tingkat administrasi level daerah.

Bahkan, partai dan negara membentuk dua hierarki parallel. Dalam fungsi formal, organisasi partai bertanggung jawab atas urusan politik. Sedangkan, negara bertanggung jawab atas regulasi, pengelolaan ekonomi dan pemberian layanan publik.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya