Liputan6.com, Hong Kong - Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam, merestui kebijakan pemerintah untuk memusnahkan sekitar 2.000 hamster. Pasalnya, penyebaran varian Delta muncul di pet shop area Kwai Chung.
Otoritas kesehatan lantas mengetes hamster-hamster dan sebagian ditemukan positif COVID-19. Hamster dinilai ikut menyebar varian Delta yang terjadi di Hong Kong.
Baca Juga
Advertisement
Dilaporkan BBC, Senin (24/1/2022), ribuan ramai-ramai memberikan petisi menolak langkah itu. Banyak pula yang menawarkan diri untuk menyelamatkan hamster yang sakit tersebut.
Akan tetapi, Carrie Lam sudah tak bisa diganggu gugat.
"Saya memhami bahwa pemilik hewan tidak senang," ujarnya.
Carrie Lam kemudian menegaskan bahwa, "kepentingan publik tertinggi adalah mengendalikan pandemi."
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kebijakan Zero COVID
Posisi kebijakan Hong Kong adalah zero COVID. Hal itu mengikuti kebijakan di daratan utama China yang masih enggan "hidup bersama COVID-19" dan ingin virus itu dieliminasi secara keseluruhan.
Menurut data pemerintah, ada 13 ribu kasus COVID-19 di Hong Kong. Kasus harian terkini mencapai 140.
Kebijakan pemusnahan hewan pernah terjadi sebelumnya di Denmark ketika hewan mink (sejenis musang) dimusnahkan akibat kekhawatiran adanya mutasi COVID-19 di hewan tersebut.
Hewan-hewan di kebun binatang seperti singa juga dilaporkan bisa terkena virus corona, meski tak sampai dimusnahkan.
Advertisement