Liputan6.com, Tokyo - Pemerintah Jepang mengembalikan hadiah Tahun Baru Imlek dari Korea Selatan. Pasalnya, gambar di boks hadiah Imlek itu dianggap provokatif.
Dilaporkan Yonhap, Senin (24/1/2022), gambar itu diduga menampilkan pulau sengketa Dokdo di Laut Timur. Nama pulau, bahkan nama lautan di sekitar pulau itu, juga menjadi sengketa antara Korea-Jepang.
Kedutaan Besar Jepang di Seoul lantas mengembalikan hadiah tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Hadiah itu terdiri atas liquor tradisional dan hadiah-hadiah lainnya. Presiden Moon Jae-in memberikannya kepada para duta besar di Seoul untuk merayakan Imlek.
Desain boks hadiah itu cukup sederhana, yakni gambar matahari terbit di atas sebuah pulau. Pihak Jepang menduga pulau itu adalah Takeshima.
Yonhap menyebut pulau itu adalah lokasi paling pertama untuk melihat matahari terbit di Korsel.
Usai menolak, Kedubes Jepang menyampaikan protes dan menegaskan bahwa Takeshima adalah wilayahnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Masalah Nama
Pulau Dokdo (disebut Takeshima oleh pihak Jepang) merupakan salah satu sumber cekcok diplomatik antara Korea-Jepang.
Lokasi pulau itu berada di Laut Timur (Laut Jepang). Pemilihan nama laut juga menjadi sengketa, sebab Korsel ogah memakai istilah Laut Jepang, dan memilih Laut Timur.
Pulau sengketa itu berada di antara Kepulauan Oki milik Jepang dan Pulau Ulleung milik Korsel, meski lokasinya jauh lebih dekat ke Pulau Ulleung.
Hingga kini, Korsel masih mengontrol Pulau Dokdo. Mereka memiliki kelompok polisi di lokasi tersebut sejak Dokdo lepas dari kendali Jepang pada 1945.
Meski begitu, Jepang masih mempertahankan klaim kedaulatan di Takeshima.
Advertisement