Turis Belanda Ditahan Polisi Gara-Gara Pose Hormat ala Nazi

Turis Belanda itu juga dikenai denda karena dianggap terlibat dalam propaganda Nazi.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 24 Jan 2022, 10:32 WIB
 Orang-orang mengunjungi museum di bekas Kamp Kematian Nazi Stutthof, di Sztutowo, Polandia (21/7/2020). Wasowicz, saksi penting dalam persidangan mantan penjaga SS Bruno Dey yang diperkirakan akan ditutup pada 23 Juli 2020. (AFP Photo/Wojtek Radwanski)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang turis Belanda sempat ditahan polisi di Polandia setelah ketahuan berpose hormat ala Nazi di bekas kamp kematian Auschwitz-Birkenau. Polisi setempat menyebut perempuan berusia 29 tahun itu menunjukkan gestur tersebut di depan gerbang Arbeit Macht Frei (Bekerja Membebaskanmu).

Dilansir dari BBC, Senin (24/1/2022), turis yang namanya tidak disebutkan itu kemudian dikenai pasal terlibat dalam propaganda Nazi. Jaksa kemudian mengenakan denda kepadanya dan disetujui oleh yang bersangkutan.

Perempuan itu mengakui tindakannya sebagai candaan yang buruk, menurut laporan kantor berita Polandia, PAP. Ia berpose dengan gestur itu saat dipotret suaminya kala itu.

Kasus serupa bukan sekali terjadi. Sebelumnya, beberapa turis asing ditahan polisi karena dianggap mempromosikan propaganda Nazi di Polandia.

Di negara tersebut, pelanggar bisa dikenai hukuman hingga dua tahun penjara. Salah satunya mengenai dua pelajar Turki pada 2013.

Mereka dihukum enam bulan penjara. Mereka juga diskors selama tiga tahun dan didenda karena berpose mirip cara hormat Nazi di Auschwitz.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Tempat Penyiksaan

Orang-orang mengunjungi museum di bekas Kamp Kematian Nazi Stutthof, di Sztutowo, Polandia (21/7/2020). Bara pembakaran mayat di hutan di sekitar kamp konsentrasi Stutthof Nazi Jerman masih menghantui Marek Dunin yang berusia 93 tahun. (AFP Photo/Wojtek Radwanski)

Nazi Jerman membangun kamp kematian itu di selatan Polandia, tepatnya di Kota Oswiecim. Mereka membangunnya setelah menduduki Polandia di awal Perang Dunia II pada 1939.

Dalam lebih 4,5 tahun, Nazi Jerman disebut secara sistematis membunuh setidaknya 1,1 juta orang di Auschwitz. Hampir satu juta orang merupakan Yahudi.

Mereka dikirim paksa ke kompleks kamp untuk selanjutnya disiksa. Ada yang meninggal karena menghirup gas beracun, kelaparan, bekerja paksa, dan dibunuh untuk eksperimen medis.


Kamp Mengerikan

Orang-orang melihat kamar gas saat mengunjungi museum di bekas Kamp Kematian Nazi Stutthof, di Sztutowo, Polandia (21/7/2020). Bara pembakaran mayat di hutan di sekitar kamp konsentrasi Stutthof Nazi Jerman masih menghantui Marek Dunin yang berusia 93 tahun. (AFP Photo/Wojtek Radwanski)

Mayoritas korban dibunuh di komplek kamar gas di kamp Auschwitz II-Birkenau. Tempat itu menjadi pusat dari genosida. Pasukan Uni Soviet kemudian membebaskan para korban dari kamp pada awal 1945. Kebanyakan dari korban dalam kondisi sakit atau sekarat.

Dikutip dari laman auschwitz.org, pihak museum akan menggelar acara peringatan 77 tahun pembebasan Auschwitz dari Nazi pada 27 Januari 2022. Sebelum dijadikan museum, tempat itu pernah dihancurkan pihak Nazi untuk memusnahkan bukti kekejaman mereka.

Di antara bangunan yang dirusak, ada krematorium dan kamar gas II dan III yang diledakkan. Mereka juga membakar Kanada II yang merupakan gudang berisi harta jarahan dari warga Yahudi. Tiga hari kemudian, Nazi meledakkan kamar gas dan krematorium V.

 

Lokasi Wisata Religi di Indonesia

Infografis lokasi wisata religi di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya