Liputan6.com, Kabul - Kementerian Pendidikan Afghanistan mengumumkan bahwa sekolah-sekolah akan dibuka untuk para perempuan. Sistem sekolah itu rencananya diterapkan pada 21 Maret 2022.
Dilaporkan TOLONews, Senin (24/1/2022), keputusan itu diambil setelah perwakilan Amerika Serikat berjanji membayar gaji-gaji guru apabila pemerintah di Afghanistan membuka sekolah bagi para siswi.
Baca Juga
Advertisement
AS akan dibantu oleh komunitas inernasional untuk membayar gaji para guru.
Sebelumnya, pemerintah Taliban berkata akan mempertimbangkan pembukaan sekolah tanpa ada pengaruh asing. Mereka juga berkata izin sekolah bagi siswi tidak terkait janji manis dari AS.
Masalah ekonomi masih melanda Afghanistan sejak dikuasai Taliban. Guru-guru pun terdampak dan gajinya menunggak.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Nasib Mahasiswi Afghanistan?
Pemerintahan Taliban kini sedang berusaha agar universitas-universitas juga dibuka untuk para mahasiswi.
Pakar pendidikan berharap akses pendidikan untuk perempuan bisa merata sesuai dengan permintaan komunitas internasional.
"Pemerintah saat ini bertanggung jawab untuk membuka jalan untuk pembelajaran dan menyambut permintaan masyarakat dan dunia," ujar Wali Mohammad Sarwari, pengajar di duniversitas.
Sejak Taliban berkuasa pada Agustus 2021, para perempuan kesulitan mengakses pendidikan di Taliban. Sejumlah perempuan pun memilih les menjahit.
Advertisement