BEI Gandeng ISEI, Kadin hingga Himbara untuk Dongkrak Kualitas SDM

BEI menggandeng ISEI, Kadin dan Himbara untuk tingkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Jan 2022, 12:21 WIB
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) menjadi benang merah kolaborasi antara Bursa Efek Indonesia (BEI), ISEI Jakarta, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) dan Himpunan Bank-Bank Milik Negara (HIMBARA) untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui transformasi pendidikan tinggi.

BEI menyambut baik kerja sama yang diiinisiasi ISEI Jakarta. Kegiatan tersebut untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM). Hal ini bukan sekadar tanggung jawab dunia pendidikan tinggi semata. Akan tetapi, lebih optimal apabila didukung dengan kolaborasi dunia usaha dan dunia industri. 

“Untuk itu BEI sangat mendukung dan terbuka kepada para mahasiswa khususnya yang berada di komisariat ISEI Jakarta yang ingin belajar lebih jauh mengenai industri pasar modal. Kami siap menyediakan layanan edukasi, pelatihan dan perkuliahan maupun penerimaan magang bagi mahasiswa tingkat akhir sebagai bekal ilmu dan nilai tambah yang bernilai bagi mereka,” ujar Direktur PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Laksono W Widodo dalam sambutannya, Senin (24/1/2022).

Dalam acara penandatangan MoU sekaligus permbukaan bursa di Main Hall BEI yang disiarkan secara daring pada Senin, 24 Januari 2022, Laksono  berharap kerja sama antara dunia pendidikan, sektor usaha dan pihak industri dapat terlaksana dengan baik.

"Semoga kerja sama antara dunia pendidikan, usaha dan industri ini dapat terlaksana dengan baik dan memberikan manfaat bagi kemajuan bangsa Indonesia," kata dia.

Momentum penandatangan MOU sekaligus katalis guna menyukseskan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan ada magang bagi mahasiswa tingkat akhir serta mendukung peningkatan kualitas Tri Dharma perguruan tinggi. Mulai dari praktisi mengajar, kuliah pada industri dan pemutakhiran kurikulum.

Ketua ISEI Jakarta Inarno Djajadi mengungkapkan kerja sama ini mencakup magang berkonversi, pelatihan dan juga perkuliahan atau kegiatan edukasi bagi mahasiswa.

“Apresiasi sebesar-besarnya kami haturkan kepada Bapak Nadiem Anwar selaku Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi atas program MBKM yang berorientasi pada peningkatan mutu sekaligus nilai tambah usai mahasiswa menyelesaikan pendidikannya sehingga lebih siap menghadapi dunia kerja," tutur dia.

"Kami dari ISEI Jakarta terus mendukung program MBKM ini agar dapat dapat terlaksana dengan sukses dan memberikan manfaat bagi calon penerus bangsa,” ia menambahkan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Program MBKM

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Nadiem Makarim.

Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI Nadiem Anwar Makarim mengungkapkan program MBKM sudah memasuki tahap akselerasi. Pada tahun sebelumnya adalah fase inkubasi yang mana jumlah mahasiswa yang turut serta sebanyak 50 ribu mahasiswa.

Pada 2022, Nadiem Makariem menargetkan tiga kali lipat atau sekitar 150 mahasiswa untuk ikut merasakan program MBKM dari Kemenristekdikti.

Bursa Efek Indonesia memiliki anak perusahaan bernama The Indonesia Capital Market Institute (TICMI) yang khusus memberikan edukasi sertifikasi dan juga sebagai pusat referensi data mengenai pasar modal. Ini dapat digunakan oleh para mahasiswa yang membutuhkan data dan juga sertifikasi untuk peningkatan kapasitas.

TICMI telah mendukung program kampus Merdeka dengan melakukan program magang pada 2021. Program ini diikuti 56 mahasiswa dari 9 perguruan tinggi di seluruh Indonesia dengan kegiatan akhirnya berupa praktek penyelenggaraan kegiatan edukasi pasar modal di seluruh Indonesia bersama -sama dengan 11 perusahaan efek.

 

Reporter: Ayesha Puri

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya