Perketat Prokes, Sekolah di Perbatasan RI-Filipina Gunakan Aplikasi PeduliLindungi

Hal itu juga sejalan dengan upaya pemerintah setempat mencegah penyebaran Covid-19 di wilayah perbatasan RI-Filipina.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 25 Jan 2022, 07:00 WIB
Para siswa menggunakan aplikasi PeduliLindungi sebelum masuk ke lingkungan sekolah di wilayah perbatasan RI-Filipina.

Liputan6.com, Manado - Meski teletak di wilayah kepulauan yang di perbatasan RI-Filipina, tetapi SMA Negeri 2 Tahun, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulut, sudah memanfaatkan teknologi untuk mencegah penyebaran Covid-19. Untuk masuk ke lingkungan sekolah itu, setiap orang harus menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

"Kebijakan menggunakan aplikasi PeduliLindungi ini untuk mendukung pemerintah dalam penanggulangan penyebaran Covid-19," kata Kepala SMA Negeri 2 Tahuna Fredrika N Sasundu, Jumat (21/1/2022).

Sebelum masuk ke lingkungan SMA Negeri 2 Tahuna, seluruh siswa, guru, staf, dan tamu harus melakukan scan barcode aplikasi PeduliLindungi. Ada petugas di sekolah yang mengawasi setiap orang yang masuk, dan memastikan penggunaan aplikasi tersebut.

"Apa yang kami lakukan merupakan dukungan untuk program pemerintah yaitu siswa dan guru wajib scan barcode PeduliLindungi," katanya.

Dia berharap dengan scan barcode PeduliLindungi bisa mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah. Hal itu juga sejalan dengan upaya pemerintah setempat mencegah penyebaran Covid-19 di wiayah perbatasan RI-Filipina.

Sekolah tersebut sudah menggelar pertemuan tatap muka, sejauh ini tidak ditemukan adanya kasus Covid-19 di lingkungan SMA Negeri 2 Tahuna.

Kabupaten Kepulauan Sangihe merupakan salah satu wilayah perbatasan RI-Filipina di bagian utara Pulau Sulawesi.

Simak juga video pilihan berikut:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya