Liputan6.com, Takalar - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan hingga kini masih mencari tahu dari mana pasien perdana Covid-19 varian omicron di Kabupaten Takalar itu tertular. Hal itu pun masih menjadi misteri lantaran banyak kejanggalan di balik temuan tersebut.
Penjabat Kadinkes Sulawesi Selatan, dr Arman Bausat memastikan bahwa pasien tersebut tidak tertular dari tempat kerjanya di sebuah perusahaan ikan di Dobo, Kepulauan Aru, Maluku. Pasalnya pasien omicron berusia 27 tahun itu pulang ke Sulawesi Selatan pada Oktober 2021.
"Omicron itu kan terdeteksi mulai akhir November 2021 di Afrika. Nah dia pulang ke Sulsel itu Oktober. Jadi tidak mungkin dia dapat itu dari Maluku. Secara teori itu tidak mungkin," kata Arman kepada Liputan6.com, Senin (24/1/2022).
Baca Juga
Advertisement
Dugaan pasien tersebut tertular Covid-19 varian omicron dari transmisi lokal pun menguat. Apalagi pasien tersebut diketahui sering bolak-balik di puskesmas dan rumah sakit setempat lantaran komorbid yang dideritanya.
"Jadi mungkin ini penularan lokal, kemungkinan omicron ini memang sudah ada (di Sulsel).Semua bisa saja terjadi," ungkapnya.
Usai pasien diketahui merupakan seorang pria tersebut dipastikan tertular omicren. Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar pun buru-buru memeriksa semua orang yang pernah kontak erat dengan pasien perdana omicron di Sulsel itu.
Dari laporan yang diterima Liputan6.com, setidaknya seluruh anggota keluarga pasien omicron itu berikut 16 tenaga medis yang bekerja di puskesmas dan rumah sakit langsung menjalani tes usap PCR. Anehnya hasil pemeriksaan mereka negatif Covid-19.
"Sudah kita tracing kemarin semuanya, mulai dari keluarga dan petugas Puskesmas, tapi semuanya negatif," terangnya.
Tak ada Alat Pendeteksi Varian Covid-19 di Sulsel
Arman pun mengaku sejauh ini pihaknya masih mengalami kendala untuk mendeteksi varian-varian Covid-19 di Sulsel. Pasalnya laboratorium pemeriksaan yang ada di Sulsel hanya bisa mendeteksi adanya virus Covid-19, bukan variannya.
"Hanya saja sampai saat ini semua mesin PCR kita belum bisa mendeteksi varian-varian Covid-19. Cuma bisa mendeteksi adanya virus Covid-19. Tapi apakah virus itu omicron atau delta kami belum punya alatnya," terangnya.
Oleh sebab itu, lanjutnya, saat ini pihak Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan pun hanya bisa mengirim sampel pasien terduga omicron di Sulsel ke Litbangkes Jakarta untuk memastikan variannya. Hal yang sama pun terjadi pada pasien perdana omicron di Sulsel tersebut.
"Untuk bisa mendeteksi variannya apakan itu omicron atau delta itu kan harus dikirim ke Litbangkes. Nah sama dengan kasus yang ada di Takalar. Dia dicek positif, kami coba kirim ke Jakarta ternyata omicron," paparnya.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Advertisement