Liputan6.com, Surabaya - Pengamat politik asal Universitas Brawijaya Malang, Sholih Muadi mewanti-wanti Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selaku Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Demokrat, untuk cermat menentukan ketua Partai Demokrat Jatim.
"Sebab Jatim merupakan salah satu lumbung suara Partai Demokrat, jangan sampai pada perhelatan politik ke depan, suara Partai Demokrat di Jatim malah berkurang baik DPR RI, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota," tuturnya, Senin (24/1/2022).
Advertisement
Penting bagi AHY dalam menentukan orang-orang yang memimpin partai baik ditingkat provinsi (DPD) dan kabupaten/kota.
“Harus benar-benar loyal terhadap Ketum AHY, demi kepentingan partai,” imbuhnya.
Sementara itu terkait musda DPD Partai Demokrat Jatim, Sholih menyampaikan sudah menerapkan model baru di bawah kepemimpinan Ketum AHY.
Sholih yang juga Dekan FISIP UB ini menerangkan bahwa dalam Musda Demokrat VI, hanya mengusulkan calon ketua yang mengantongi syarat minimal dukungan 20 persen hak pemilik suara.
“Selanjutnya DPP yakni Ketum, Sekjen dan Ketua BPOKK, mengadakan fit and proper test untuk menentukan siapa yang layak dan pantas memimpin Partai Demokrat di Jatim. Tentu ini sangat baik, dengan mengutamakan kepentingan partai tentunya,” terangnya.
Emil Lebih Dikenal
Sholih juga menilai, dua kandidat yang maju, mendaftar dan diusulkan pada musda yakni Plt Ketua DPD dan Plt Sekretaris Partai Demokrat Jatim, Emil Elestianto Dardak dan Bayu Airlangga, keduanya punya jabatan sebagai pengurus, namun ada nilai lebih yang dimiliki Emil.
Secara politik, kalayak umum khususnya warga Jatim sudah mengenalnya pernah menjabat Bupati Trenggalek dan saat ini menjadi Wagub Jatim.
“Notabene juga diusung Partai Demokrat, tentu pengalamannya di birokrasi tidak diragukan lagi. Ditambah sosok Emil Dardak dari sisi akademisi, lulusan Oxford dan di usia belia 22 tahun sudah mendapatkan gelar Doktor,” ujar Sholih.
Advertisement