Liputan6.com, Jakarta - Rekor baru bagi anggota DPR RI, yang memiliki kanal YouTube baru saja diraih oleh Dedi Mulyadi. Saat ini pelanggan atau subscribers-nya sudah mencapai 3 juta.
Angka segitu diraih mantan Bupati Purwakarta hanya dalam waktu dua bulan saja. Sebelumnya, ia sudah memiliki subscribers sebanyak 2 juta.
Baca Juga
Advertisement
Kanal YouTube miliknya memperlihatkan kedekatannya dengan masyarakat, yang juga diunggah di akun Instagram pribadinya. Berikut potret Dedi Mulyadi saat bersama masyarakat kecil.
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
1. Bantu Tuna Wicara
Dedi Mulyadi tak segan untuk turun tangan langsung membantu masyarakat yang memiiki jenjang sosial di bawahnya. Lihat saja kala ia membantu seorang pria bernama Herman yang tuna wicara.
Walau wajahnya terlihat kesulitan namun ia tetap semangat membantu Herman mengangkat karung berisi rumput.
Advertisement
2. Beri Hadiah Sepatu
Pada satu kesempatan, Dedi menjumpai seorang anak Sekolah Dasar (SD) yang tengah membantu ibunya mencuci piring di warung. Menurutnya, saat ini jarang terlihat seorang anak yang rajin sepertinya.
Ia pun memberikan hadiah berupa sepatu kepada si anak kecil ini. Wajah anak tersebut terlihat begitu bahagia mendapatkan sepatu baru.
3. Borong Dagangan
Dedi Mulyadi tak segan untuk berjalan untuk melihat situasi jalanan. Ia bertemu dengan dua anak kecil berdagang kacang kedelai, dan ia pun memborong yang kemudian dibagikan kepada warga yang di sekitarnya.
Ia pun menawarkan tambahan modal kepada si anak. Tak hanya itu, ia juga membelanjakan beras sekarung, minyak goreng.
Advertisement
4. Gotong Bapak Berusia 92 Tahun
Kemurahan hati Dedi Mulyadi tak hanya kepada anak-anak saja, ia juga tak segan turun tangan langsung menggotong seorang bapak berusia 92 tahun yang terbaring sakit untuk dibawa ke rumah sakit.
Ia juga ikut mendoakan agar si bapak bisa panjang umur.
5. Menangis
Lagi-lagi Dedi Mulyadi melakukan perjalanan untuk bisa bertemu dengan masyarakat kecil. Saat bertemu dengan seorang ibu yang berjualan, ia menangis mendengarkan cerita sang ibu. Lantaran tak setiap hari bisa menikmati nasi di rumah.
Advertisement