Liputan6.com, Jakarta Terkait kasus Omicron yang paling banyak terjadi di Jakarta, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, vaksinasi booster akan dipercepat. Upaya percepatan vaksinasi booster juga menyasar area penyanggga ibu kota, yakni Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Percepatan vaksinasi booster termasuk salah satu cara mengantisipasi adanya potensi penyebaran varian Omicron yang lebih meluas di daerah aglomerasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Baca Juga
Advertisement
"Kami juga tekankan bahwa daerah yang paling banyak Omicron akan terjadi di DKI Jakarta dan (penyebarannya di aglomerasi) Jabodetabek dalam 2-3 minggu ke depan," terang Budi Gunadi saat memberikan keterangan pers Evaluasi PPKM, Senin (24/1/2022).
"Kita akan mempercepat vaksinasi booster besar-besaran di wilayah tersebut."
Data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta per 23 Januari 2022 masih mencatat, ada 1.313 orang yang terinfeksi Omicron. Dari jumlah tersebut, sebanyak 854 orang adalah pelaku perjalanan luar negeri, sedangkan 459 lainnya merupakan transmisi lokal.
Sementara itu, data kasus varian Omicron secara nasional per 24 Januari 2022, terdapat 1.626 kasus.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Vaksinasi Lansia dan Anak Dipercepat
Tak hanya vaksinasi booster, Budi Gunadi Sadikin menambahkan, vaksinasi COVID-19 lengkap dosis 1 dan 2 untuk lansia dan anak-anak juga dipercepat.
"Dari hasil Rapat Terbatas tadi, vaksinasi juga diminta juga agak dipercepat. Utamanya, vaksinasi untuk lansia karena mereka yang sangat rawan masuk rumah sakit dan wafat," tambahnya.
"Kemudian untuk vaksinasi anak juga, karena mereka rawan sebagai sumber penularan dan (berpotensi) yang akan terkena COVID-19."
Perkembangan vaksinasi COVID-19 di Indonesia per 24 Januari 2022 pukul 12.00 WIB, vaksinasi lansia dosis 1 di angka 71,46 persen dan dosis 2 46,56 persen. Vaksinasi kelompok usia 12-17 tahun, tercatat 89,50 persen sudah mendapat dosis 1 dan 68,97 persen dosis 2.
Advertisement