Liputan6.com, Jakarta - Aprilio Manganang baru saja bertunangan dengan Claudya, kekasih pujaan hatinya. Kabar tersebut diunggahnya sendiri di akun Instagram miliknya @manganang92. Dengan mengenakan batik dan celana chino, Aprilio tampak berpegangan tangan mesra dengan Claudya yang juga mengenakan batik senada dan sepatu senada. "Tidak ada kata lain selain mengucap syukur atas semua perjalanan hidup yang Tuhan Yesus berikan," tulis Aprilio Manganang di Instagram pribadi itu.
Mereka berdiri dikelilingi dekorasi prosesi tunangan lengkap dengan balon berbentuk hati, meja kecil yang dihias kain transparan dengan rangkaian bunga dan balon di atasnya. Aura bahagia begitu terpancar dari keduanya.
Advertisement
Pada potret di prosesi tunangan itu, Claudya tampak memeluk Aprilio dan tersenyum manis hingga menunjukkan lesung pipinya. Sedangkan Aprilio Manganang tersenyum sambil memegang kepala pujaan hatinya.
Foto tunangan keduanya pun dibanjiri komentar warganet. "Congratulations, so happy for both of you," tulis @mazly.mazly.
"Patah hatiku ini bang," tulis @Dwi_winny sambil menyematkan emoticon tertawa.
"Selamat, semoga bahagia selalu dan langgeng smp maut memisahkan. Dilancarkan segala sesuatu nya," tulis @cc_dtms.
Pria bernama lengkap Aprilio Perkasa Manganang itu dahulu menderita hipospadia. Aprilio mengaku kerap dibully atas kelainannya itu. Namun demikian sosok Andika Perkasa, yang sekarang menjabat Panglima TNI, menjadi penyelamat hidupnya.
"Terima kasih Tuhan telah mempertemukan lanang (panggilan barunya) sama ibu bapak (Jenderal TNI Andika Perkasa dan istri Hetty Andika Perkasa). Tanpa mereka saya tidak tahu jadi apa, Lanang pasti hancur," katanya kala itu.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Menemukan Jati Diri
Saat masih menderita hipospadia Aprilio Manganang merasa dia bukan seperti dirinya sendiri. Tekanan begitu banyak diterimanya, tidak hanya persoalan hipospadia saja, tetapi juga mental dan tindakan sosial yang diterimanya. Manganang mengaku sering mendapatkan perundungan akibat kondisinya itu sejak kecilnya. Hal itu membuat dia menjauh dari interaksi sosial.
Kepala Departemen Bedah Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Kolonel CKM dr Guntoro mengatakan persoalan Aprilio Manganang semakin berat ketika dia tidak tahu apa kelainan yang diderita dan terus menerima perundungan atau pertanyaan soal gendernya.
"Dia mungkin menyadari bahwa dirinya berbeda (dari individu normal lainnya), tapi itu penyakit apa, apakah semua orang sama seperti kondisinya, nah itu dia kurang informasi soal itu (dan tidak ada tempat bertanya)," kata Guntoro
Namun ketika tim medis memeriksa dan menjelaskan kondisi yang sebenarnya, Manganang merasa menemukan dirinya yang sebenarnya.
"Sampai tim dokter memberi tahu menderita kelainan dimana ini sebenarnya kelainan pada laki-laki. Dan dia seolah, pantas saya rasanya tidak cocok kalau perempuan, dia senang sekali, mungkin dia sudah menduga-duga tapi tidak tahu tempat bertanya," kata Kolonel Guntoro menjelaskan ekspresi Manganang.
Advertisement