Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan perkembangan terkini kasus Covid-19 di Indonesia.
Salah satunya, Luhut menyebut peningkatan kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia belum menunjukkan peningkatan signifikan jika dibandingkan dengan negara lain.
"Sejak varian Omicron ditemukan satu bulan yang lalu di Indonesia, hari ini belum terlihat tanda-tanda kenaikan kasus yang cukup eksponensial seperti yang terjadi di belahan negara yang lain," ujar Luhut dalam konferensi pers Evaluasi PPKM, Senin (24/1/2022).
Baca Juga
Advertisement
Meski begitu, Luhut mengatakan bahwa peningkatan kasus Covid-19 akibat varian Omicron masih terkendali. Menurut dia, jumlah kasus harian Covid-19 saat ini masih jauh lebih rendah dibandingkan saat puncak varian Delta tahun 2021.
"Meski kasus meningkat, Pemerintah tetap dalam kendali penuh menghadapi varian Omicron. Peningkatan kasus relatif terkendali," kata Luhut.
Berikut sederet pernyataan terkini Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan terkait perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia dihimpun Liputan6.com:
1. Sebut Kenaikan Kasus Covid-19 di Jawa-Bali Berasal dari Jabodetabek
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, kasus harian Covid-19 di Indonesia terus meningkat dalam sepekan terakhir. Menurut dia, kasus di Jawa-Bali mendominasi kenaikan kasus harian Covid-19.
"Kenaikan di Jawa-Bali kami identifikasi masih bersumber dari peningkatan pada wilayah aglomerasi Jabodetabek," kata Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (24/1/2022).
Menurut dia, kasus penularan atau transmisi lokal Covid-19 di Indonesia sudah lebih mendominasi. Sementara itu, kasus virus corona yang disebabkan oleh Pelaku Perjalanan Luar Negeri sudah berada di bawah 10 persen dari total kasus nasional.
"Dari sini dapat disimpulkan bahwa transmisi lokal yang terjadi di Indonesia sudah lebih mendominasi dibanding waktu sebelumnya," kata Luhut.
Advertisement
2. Jelaskan Sebab Mobilitas Warga di Jawa-Bali Mulai Alami Penurunan
Kemudian Luhut mengatakan terjadi tren penurunan mobilitas masyarakat di Jawa dan Bali pada pekan ini. Dia menyebut penurunan mobilitas ini kemungkinan terjadi karena periode libur panjang yang telah selesai.
"Berdasarkan data yang kami ambil dari Google Mobility pada pekan ini, mulai terdapat tren penurunan mobilitas di Jawa Bali. Apakah itu mungkin karena selesai libur atau masyarakat kita mulai telah disiplin," ucap dia.
Dia berharap penurunan mobilitas masyarakat tersebut dapat terus dipertahankan sampai tiga minggu ke depan. Selain itu, Luhut memprediksi penurunan mobilitas karena masyarakat yang mulai waspada dengan Covid-19 varian Omicron.
Pemerintah, kata dia, mengapresiasi langkah seluruh masyarakat yang mulai waspada terhadap dampak varian Omicron. Luhut pun mengingatkan masyarakat terus disiplin protokol kesehatan dan mengurangi aktivitas di luar ruangan.
"Protokol kesehatan jangan ditinggalkan, selalu kenakan masker, kurangi aktivitas keluar rumah yang tidak perlu, dan selalu gunakan Peduli Lindungi ketika beraktivitas di tempat umum," katanya.
3. Sebut Lonjakan Kasus Omicron Indonesia Tak Separah Negara Lain, Pemerintah Pegang Kendali
Meski begitu, Luhut menyebut peningkatan kasus covid-19 varian Omicron di Indonesia belum menunjukkan peningkatan signifikan jika dibandingkan dengan negara lain.
Ia pun menegaskan meski mengalami kenaikan kasus covid-19 secara umum di Indonesia, namun masih terbilang rendah jika dibandingkan dengan peningkatan kasus akibat varian Delta pertengahan tahun lalu.
"Sejak varian Omicron ditemukan satu bulan yang lalu di Indonesia, hari ini belum terlihat tanda-tanda kenaikan kasus yang cukup eksponensial seperti yang terjadi di belahan negara yang lain," kata Luhut.
Ia menegaskan, ditengah peningkatan kasus yang terdeteksi secara perlahan di Indonesia ini, pemerintah masih mampu mengendalikannya, khususnya terhadap varian baru Omicron yang mulai menyebar lokal di Indonesia.
"Meskipun kasus meningkat pemeritnah tetap dalam kendali penuh dalam menghadapi varian omicron ini. peningkatan kasus relatif terkendali jumlah kasus konfirmasi dan aktif harian masih rendah lebih 90 persen jika dibandingkan dengan kasus puncak (Covid-19 varian) Delta," katanya.
"Namun sekali lagi kita tidak perlu jumawa dengan ini, tapi kita harus tetap disiplin, kata kunci kita adalah disiplin," imbuh Luhut.
Advertisement
4. Bed Occupancy Ratio Indonesia Siap
Lebih lanjut, Menko Luhut memastikan tingkat Bed Occupancy Ratio (BOR) di Indonesia dalam keadaan siap. Artinya, saat ini berada diatas ambang batas yang ditetapkan yakni 60 persen.
"Saat ini juga posisi Bed Occupanty Ratio/ BOR di Jawa Bali jauh lebih baik dibandingkan dengan awal kenaikan varian delta, sehingga memberikan ruang yang lebar sebelum mencapai batas mengkhawatirkan 60 persen," terang dia.
Luhut juga menyebut, kasus kematian harian di seluruh wilayah Jawa Bali selama 14 hari terakhir juga masih pada tingkat yang cukup rendah.
"Namun sekali lagi Pemerintah tetap waspada terutama melihat Angka Reproduksi Efektif mulai mengalami peningkatan. Saat ini Angka RT di Jawa sudah mencapai 1 dan Bali sudah lebih dari 1," terang Luhut.
5. Tegaskan Belum Ada Rencana Hentikan Pembelajaran Tatap Muka
Luhut kemudian mengatakan, kasus harian Covid-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan. Kendati begitu, kata dia, pemerintah belum berencana untuk menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah.
"Jadi kita tidak ada rencana untuk menghentikan tatap muka, sekolah tatap muka," kata Luhut.
Dia menekankan, hingga kini PTM akan terus dilakukan sesuai aturan yang ditetapkan. Luhut membuka kemungkinan adanya perubahan kebijakan apabila situasi pandemi Covid-19 di luar kendali.
"Sampai hari ini pembelajaran, tetap dilaksanakan. Kalau ada hal-hal yang luar biasa akan diambil keputusan tersendiri," tegas Luhut.
(Elza Hayarana Sahira)
Advertisement