Liputan6.com, Jakarta - Kasus penularan Covid-19 di Kota Depok, Jawa Barat kembali mengalami peningkatan. Bahkan hingga minggu kemarin, lonjakan kasus aktif Covid-19 mencapai 127 kasus.
Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, meski penularan dan penyebaran Covid-19 mengalami peningkatan, Pemerintah Kota (Pemkot) meminta masyarakat untuk tidak panik terhadap serangan virus.
"Kemarin lonjakan kasus cukup meningkat sehari mencapai 127 kasus aktif," ujar Idris saat ditemui wartawan, Senin (24/1/2022).
Baca Juga
Advertisement
Berdasarkan data informasi Covid-19 Kota Depok pada Minggu 23 Januari 2022), kasus aktif Covid-19 bertambah 127 menjadi 868 kasus. Kasus kesembuhan mencapai 103.724 kasus, kasus meninggal dunia 2.172 kasus, dan total kasus konfirmasi secara keseluruhan mencapai 106.764 kasus.
"Tidak ada kelurahan yang nol kasus, selain Kelurahan Leuwinanggung minimal ada satu, tiga, atau empat kasus malah ada yang sudah 40 kasus," ungkap Idris.
Idris menjelaskan, setiap kegiatan salah satunya PTM Terbatas 100 persen telah sesuai arahan Paramedis dan para pakar untuk selalu melakukan protokol kesehatan.
Bahkan, kata dia, penularan kasus Covid-19 Jawa Barat untuk varian Omicron, dari sisi serangan tidak dahsyat varian lainnya. Namun Pemerintah Kota Depok mengingatkan akan serangan varian Delta yang dinilai masih banyak menularkan.
"Delta serangannya masih kuat ini yang harus kita waspadai," kata Idris.
Pelaksanaan Mitigasi
Terkait pelaksanaan mitigasi, menurut Idris pihaknya akan terlebih dahulu melihat hasil dari tracing pada sebuah penularan di lokasi kasus.
Begitu pun jika terjadi penularan di sekolah pada pelaksanaan PTM Terbatas 100 persen yang sudah dilaksanakan akan ditinjau terlebih dahulu sekolah yang ditemukan kasus.
"Mitigasinya nanti kita lihat hasil dari tracing. Kita akan lihat sekolahnya, jika ada itunya, nanti kita lihat," jelas Idris.
Walaupun Kota Depok terjadi peningkatan, namun pelaksanaan PTM Terbatas 100 persen tetap dilaksanakan. Hal itu dikarenakan Kota Depok masih berada pada level 2 dengan ketentuan SKB 4 Menteri untuk level 1 dan 2, kegiatan PTM sekolah tetap dapat dilaksanakan 100 persen.
"Kalau level 3 nanti 50 persen dan kalau naik lagi bisa 25 persen," tutup Idris.
Sebelumnya, Idris mengatakan, Pemerintah Kota Depok telah melakukan pembahasan tentang pelaksanaan PTMT 100 persen. Pelaksanaan PTMT yang akan dilaksanakan sesuai arahan SKB 4 Menteri tentang penyelenggaraan PTMT 100 persen.
"Kota Depok akan dilaksanakan mulai besok hari," ujar Idris, Minggu 23 Januari 2022.
Idris mengungkapkan, pelaksanaan PTMT di Kota Depok akan diselenggarakan untuk SD dan SMP. Pelaksanaan PTMT akan dilakukan pengetatan protokol kesehatan dan sejumlah pelaksanaan teknis.
"Tentunya tetap mengedepankan protokol kesehatan dalam pelaksanaan PTMT 100 persen," ungkap Idris.
Terkait dengan masalah jajanan anak atau siswa di sekolah, lanjut dia, kantin tidak diperkenankan untuk buka sementara.
"Anak atau siswa dan seluruh tenaga kependidikan membawa bekal dari rumah," ucap Idris.
Advertisement