Liputan6.com, Jakarta Konsumsi air putih sangat penting untuk menjaga tubuh agar tetap sehat dan cairan dalam tubuh stabil. Minimal konsumsi air dalam sehari sebanyak delapan gelas sehari.
Namun, kondisi air putih yang dikonsumsi akan berimbas kepada tubuh khususnya organ bagian dalam. Terutama jika kita terlalu sering minum air putih dingin.
Dirangkum dari berbagai sumber, mengkonsumsi air putih dingin akan berimbas buruk pada kerja organ dalam tubuh manusia. Mengkonsumi air putih secara terus menerus akan membuat ginjal bekerja keras.
Baca Juga
Advertisement
Ginjal dalam tubuh akan bekerja keras menaikkan suhu dari air dingin yang dikonsumsi menjadi cairan yang ada pada dalam tubuh kita. Yakni dengan suhu sekitar 36,8 derajat.
Meski pada kenyataannya, banyak yang tidak bisa menahan diri untuk mengkonsumsi air putih dingin setelah aktifitas. Namun, jika terlalu sering mengkonsumsi airi dingin, akan mempercepat kerusakan ginjal.
Air dingin yang dikonsumsi akan menutup urat syaraf pada jantung sehingga dapat menyebabkan serangkan jantung.
Selain ginjal dan jantung, air dingin juga secara perlahan akan merusak hati.
Saksikan video pilihan berikut ini
Air Putih Hangat
Kondisi hati rusak karena air dingin bisa mengendapkan lemak pada hati sehingga dapat mengurangi dari fungsi hati. Bahkan, diketahui, terlalu sering konsumsi air putih dingin akan berpengaruh kepada dinding internal lambung.
Air putih dingin juga diketahui dapat mempengaruhi usus besar bahkan menimbulkan penyakit kanker. Berikut informasi yang dihimpun liputan6.com dari berbagai sumber tentang baik buruknya mengkonsumsi air putih.
Oleh karena itu, mulai dari sekarang mari biasakan diri mengkonsumsi air putih hangat agar ginjal dan organ tubuh lainnya bisa menyesuaikan dengan suhu cairan tubuh kita.
Bahkan, belum banyak orang tahu jika air putih hangat bisa menghilangkan migran, darah tinggi, darah lemah, nyeri sendi. Selain itu, konsumsi air putih hangat bisa membantu menstabilkan detak jantung.
Yuk, mulai dari sekarang biasakan untuk mengurangi konsumsi air dingin secara berlebih dan perbanyak konsumsi air hangat.
Penulis: Devteo Mahardika Prakoso
Advertisement