Banyak Emak-emak Panic Buying, Minyak Goreng Langka di Probolinggo

Sejumlah warga pun mengaku kesulitan untuk mendapatkan minyak goreng.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Jan 2022, 11:00 WIB
Penjual memperlihatkan minyak goreng kemasan di kiosnya Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Rabu (19/1/2022). Pemerintah resmi mengimplementasikan kebijakan minyak goreng satu harga Rp14.000 per liter untuk semua jenis kemasan mulai hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

 

Liputan6.com, Probolinggo - Sejumlah wilayah di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur dilaporkan mengalami kelangkaan monyak goreng. Panic buying di toko retail pun diduga menjadi penyebabnya.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian Probilnggo, Fitriawati membenarkan ihwal kelangkaan minyak goreng tersebut. Dia mengatakan bahwa kelangkaan itu terjadi sejak harga minyak goreng turun menjadi Rp14 ribu. 

"Mendengar harga minyak goreng murah Rp14 ribu per liter, disinyalir terjadi punic buying atau pembelian berlebih," kata Fitriawati, Senin (24/1/2022).

Dia pun mengimbau warga agar tidak panik dan membeli minyak goreng secara berlebihan. Apalagi stok minyak goreng sendiri dipastikan aman untuk 6 bulan ke depan. 

"Semua pertokoan yang tergabung dalam Apindo wajib menerapkan harga minyak goreng Rp14 ribu per liter. Karena harganya sudah disubsidi pemerintah," ucapnya.

Terpisah Nidawati, salah seorang ibu rumah tangga di Probolinggo mengaku kesulitan mendapatkan minyak goreng. Ia bahkan telah mendatangi beberapa toko namun selalu kehabisan stok. 

"Susah sekarang dapat minyak goreng, ini saya sudah datang 3 toko tapi gak dapat," ucapnya. 

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya