Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah yayasan sosial dunia atau filantropi rencananya akan berkumpul di Bali pada April 2022, salah satunya yayasan milik miliarder dunia Bill Gates. Berkumpulnya yayasan dunia itu untuk membantu UMKM Indonesia. Pertemuan ini merupakan bagian dari rangkaian agenda Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun berkenan hadir dalam pertemuan tersebut. Rencana pertemuan Presiden dengan para tokoh filantropi dunia disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan belum lama ini.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyambut dukungan filantropis dunia terhadap UMKM Indonesia. Kehadiran Presiden Jokowi dalam pertemuan itu mengukuhkan perhatian Pemerintah yang kuat atas pengembangan UMKM di tanah air.
“Ini merupakan kesempatan sangat baik untuk memperkenalkan potensi UMKM Indonesia kepada para pemilik yayasan sosial besar dunia seperti Bill Gates dan The Rockefeller Foundation,” kata Teten, Selasa (25/1/2022).
Menurut Teten, para filantropis dunia dapat membantu upaya akselerasi program pengembangan koperasi dan UMKM yang sedang digenjot Pemerintah saat ini, dari digitalisasi UMKM, pemerataan akses pembiayaan modal, akses pemasaran, hingga akses ke rantai pasok global.
Baca Juga
Advertisement
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Go Global
Pasalnya, dukungan para filantropis terkemuka di dunia tersebut tentu karena melihat memiliki potensi UMKM yang besar. Menteri Teten mengatakan dukungan tersebut dapat mempercepat UMKM Indonesia berkembang dan semakin kuat dalam ekosistem ekonomi global.
“Dengan kekuatan jaringan yang dimiliki oleh para filantropis tersebut, peluang UMKM Indonesia untuk bangkit bahkan go global semakin terbuka. Saya berharap bantuan mereka akan membantu ekosistem UMKM hingga menjadi pemain global,” ujar MenKopUKM Teten.
Teten menegaskan, UMKM Indonesia siap mengembangkan ekosistem usaha yang inklusif, ramah lingkungan, dan mendukung pemberdayaan perempuan, sebagai solusi menghadapi tantangan dunia saat ini sesuai target Sustainable Development Goals (SDGs).
Advertisement