Rupiah Melemah ke 14.351 per Dolar AS Dibayangi Rencana Kenaikan Bunga The Fed

Nilai tukar rupiah hari ini akan bergerak di kisaran 14.300 per dolar AS hingga 14.380 per dolar AS.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Jan 2022, 10:15 WIB
Karyawan menunjukkan uang dolar AS dan rupiah di Jakarta, Rabu (30/12/2020). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 80 poin atau 0,57 persen ke level Rp 14.050 per dolar AS. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Selasa pagi. Pelemahan nilai tukar rupiah ini dibayangi sentimen kenaikan suku bunga Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (The Fed).

Pada Selasa (25/1/2022), nilai tukar rupiah bergerak melemah 16 poin atau 0,11 persen ke posisi 14.351 per dolar AS, dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.335 per dolar AS.

"Pelaku pasar masih mewaspadai hasil rapat kebijakan moneter The Fed di Kamis dini hari pekan ini," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra dikutip dari Antara.

The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuannya menjadi 0,25 persen pada Maret 2022 dan tiga kali lagi menaikkannya hingga menjadi 1 persen pada akhir tahun.

Namun pelaku pasar ada yang berspekulasi The Fed akan menaikkan suku bunga pada minggu ini meski kemungkinannya relatif kecil.

"Indikasi pengetatan moneter yang lebih besar bisa mendorong penguatan dolar AS ke depan," ujar Ariston.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Dalam Negeri

Tumpukan mata uang Rupiah, Jakarta, Kamis (16/7/2020). Bank Indonesia mencatat nilai tukar Rupiah tetap terkendali sesuai dengan fundamental. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dari dalam negeri, kondisi peningkatan jumlah kasus COVID-19 juga masih diwaspadai pelaku pasar seandainya pemerintah memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang lebih ketat, yang dinilai bisa menekan rupiah.

Pada Senin 24 Januari 2022, jumlah kasus harian terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 2.327 kasus sehingga total kasus mencapai 4,29 juta kasus. Khusus untuk varian Omicron telah mencapai 1.406 kasus.

Ariston menilai, walaupun ada sentimen The Fed, rupiah masih bisa bergerak menguat.

"Kemungkinan karena pasar mempertimbangkan kondisi ekonomi Indonesia yang relatif stabil dari sisi inflasi, pandemi dan peluang pemulihan ekonomi ke depan dibandingkan kondisi yang terjadi di AS," kata Ariston.

Ariston mengatakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran 14.300 per dolar AS hingga 14.380 per dolar AS.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya