Kritik Keras, Pembesut PlayStation Sebut Metaverse Tak Berguna

Pembesut PlayStation Ken Kutaragi melayangkan kritik keras atas metaverse yang menurutnya tidak berguna.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 26 Jan 2022, 06:30 WIB
Pembesut PlayStation Ken Kutaragi (Foto: TechSpot).

Liputan6.com, Jakarta - Di saat banyak perusahaan teknologi mulai mengalihkan fokus bisnisnya pada metaverse, ada beberapa orang yang tidak peduli dengan metaverse.

Salah satunya adalah Ken Kutaragi, pembesut PlayStation sekaligus mantan Bos PlayStation, divisi gaming Sony. Kutaragi dikenal sebagai "Bapak dari PlayStation."

Dalam laporan Bloomberg, sebagaimana dikutip dari Investing.com, Rabu (26/1/2022), Ken Kutaragi mengatakan, tidak ada gunanya mendorong batas-batas perkembangan metaverse, terutama di sektor gim.

Dalam wawancaranya, Ken Kutaragi berpendapat, teknologi harusnya bisa mengintegrasikan alih-alih memisahkan antara dunia virtual dan dunia nyata.

"Berada di dunia nyata sangat penting, namun metaverse adalah tentang membuat quasi-nyata di dunia virtual. Dan saya tidak dapat melihat apa gunanya melakukan hal itu," kata Kutaragi.

Ia menambahkan, headset VR bakal mengisolasikan pengguna dari dunia nyata. "Saya tidak setuju dengan hal itu," tutur dia.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Sebut Headset VR Mengganggu

Ilustrasi VR, Virtual Reality, VR Headset, Virtual Reality Headset. Kredit: Jan Vašek (JESHOOTS-com) via Pixabay

Ken Kutaragi juga menyebut, penggunaan headset VR cukup mengganggu.

"Anda lebih suka menjadi avatar yang dipoles alih-alih menjadi diri Anda yang sebenarnya? Hal itu pada dasarnya tidak berbeda dari situs papan pesan anonim," ujarnya.

Terlepas dari kritik tersebut, banyak perusahaan teknologi besar secara aktif mengeksplorasi perkembangan metaverse.

Mereka yang ada di Apple dan Microsoft semuanya telah terjun lebih dalam dan bereksperimen dengan gim metaverse.


Eksplorasi Microsoft di Metaverse

Papan Nama Microsoft di Sebuah Gedung. Kredit: Mohammad Rezaie via Unsplash

Tahun lalu, Microsoft menggelontorkan USD 7,5 miliar untuk mengakuisisi perusahaan induk video game Zenimax. Masih mengenai metaverse, raksasa teknologi ini juga membeli Activision Blizzard dengan harga hampir USD 69 miliar.

Kesepakatan itu pun bakal memposisikan Microsoft sebagai perusahaan gim terbesar ketiga dari segi pendapatan.

Mengenai hal itu, CEO Microsoft Satya Nadella mengatakan, "Gaming adalah kategori paling dinamis dan menarik dalam hiburan di semua platform saat ini. Gaming akan memainkan peran kunci dalam pengembangan platform metaverse."

(Tin/Ysl)

 


Infografis Tentang PlayStation

Infografis penjualan PlayStation 4. (Doc: PlayStation)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya