Presiden Jokowi dan PM Singapura Sepakati Kerja Sama Pertahanan hingga Ekonomi

Dalam pertemuan tersebut kedua pemimpin negara sepakat menandatangi MoU terkait ekonomi, kerja sama pertahanan dan kerja sama SDM.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 25 Jan 2022, 15:54 WIB
Presiden Jokowi menyambut kedatangan PM Singapura Lee Hsien Loong di Bintan, Kepulauan Riau, Selasa (25/1/2022). (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Bintan - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bersama Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong menandatangani tiga MoU dalam pertemuan di Bintan, Kepulauan Riau pada Selasa (25/1/2022). Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin negara menyepakati kerja sama terkait ekonomi, pertahanan, dan SDM.

"Pertemuan saya dan PM Lee Hsien Loong membahas upaya penguatan kerjasama bilateral terutama di bidang ekonomi dan saling bertukar pandangan menganai berbagai isu di kawasan," ujar Jokowi dalam pernyataan pers bersama PM Lee.

"Pertama penguatan kerja sama di bidang pemulihan ekonomi. Singapura merupakan investor terbesar di Indonesia. Investasi Singapura di Indonesia sejak Januari-September 2021 senilai 7,3 USD," ujar Jokowi.

"Pertemuan Retreat mencatat, adanya investasi baru senilai 9,2 miliar US dollar antara lain di bidang energi terbarukan, di sekitar pulau Batam, Sumba dan Manggarai Barat NTT, serta pembangunan Hub Logistik di pelabuhan Tanjung Priok.

"Investasi di bidang energi terbarukan terus menjadi prioritas pemerintah Indonesia dalam memajukan ekonomi hijau dan berkelanjutan."

Selanjutnya, kerja sama yang ditandatangani adalah di bidang pertahanan.

"Di bidang Polhukam, saya menyambut baik tercapainya sejumlah kesepakatan antara kedua negara. Pertukaran pikiran antara Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi RI dan Menteri Koordinasi Untuk Keamanan Nasional Singapura," kata Jokowi.

"Kemudian, perjanjian ekstradisi, kemudian persetujuan Flight Information Region (FIR), dan pernyataan bersama Menhan kedua negara untuk memperlakukan perjanjian kerja sama pertahanan."

"Sementara dengan pendatanganan FIR, maka ruang lingkup FIR Jakarta melingkupi seluruh wilayah udara teritorial Indonesia terutama di wilayah perairan sekitar kepulauan Riau dan Kepulauan Natuna."

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kerja Sama di Bidang Pendidikan

Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong menyelenggarakan pertemuan Leaders Retreat di Bintan, Selasa (25/1/2022). (Dok Biro Pers Sekpres)

Jokowi berharap ke depan ada kerja sama penegakan hukum keselamatan penerbangan dan pertahanan keamanan kedua negara dapat terus diperkuat berdasarkan prinsip saling menguntungkan.

Selanjutnya adalah kerja sama pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia. Kerja sama di bidang SDM ini telah menjadi komitmen kedua negara sejak beberapa tahun lalu.

"Untuk tahun 2022, akan dilakukan pelatihan antara SDM antara Singapura dan warga di Kepulauan Riau untuk penguatan di bidang Food Industry 4.0 supply change."

"Kerja sama seperti ini dapat dikembangkan lebih lanjut di berbagai daerah. Di skala lebih besar, saya menyambut baik penandatanganan MoU Human on Capital Partnership."

"MoU ini akan memperkuat kerja sama research dan penguatan kelembagaan dan pertukaran mahasiswa dalam rangka memperkokoh konsep kampus merdeka di Indonesia."

 


PM Singapura Sambut Baik Hasil Pertemuan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan PM Singapura Lee Hsien Loong di Bintan, Kepulauan Riau, Selasa (25/1/2022). (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

PM Singapura menyambut baik pertemua tersebut. Dalam pernyataannya, ia mengatakan bahwa pertemuan ini merupakan upaya bagus bagi masyarakat kedua negara.

"Ini adalah kali kelima bagi saya bertemu dengan presiden Jokowi," ujar PM Lee.

"Hubungan bilateral kedua negara hari ini menunjukan perkembangan. Saya dan presiden Jokowi juga berbahagia telah menandatangani sejumlah kerja sama bilateral antara Indonesia dan Singapura (perjanjian FIR, perjanjian pertahanan dan SDM)."

"Tiga isu ini sangat penting bagi kedua negara, kita juga membangun agenda kerja sama selama beberapa dekade."

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya