Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Basuki Purwadi mengaku siap bila dilibatkan dalam proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.
Mengingat LMAN telah banyak membantu Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah dalam hal pembayaran lahan yang akan digunakan untuk pembangunan.
Advertisement
"Kami harus siap buat penugasan itu," kata Basuki dalam Taklimat Media LMAN di Jakarta, Selasa (25/1).
Namun hingga saat ini LMAN belum menerima penugasan khusus dari pemerintah atau Kementerian Keuangan dalam pembangunan IKN. Alasannya Undang-Undang IKN baru disahkan beberapa lalu.
"Sampai saat ini belum ada penugasan buat LMAN untuk pembangunan IKN karena aturannya masih digodok," kata dia.
Dalam pelaksanaanya pun membutuhkan penerjemahan UU dalam bentuk PP atau Perpres sebagai payung hukum. Sehingga UU IKN tidak bisa langsung diimplementasikan dalam waktu dekat.
"Kita tahu UU IKN ini masih hangat dan baru disahkan dan kita tahun UU ini tidak lantas demikian bisa diimplementasikan," kata dia.
Begitu juga dengan pengelolaan aset yang ditinggalkan nanti oleh pemerintah saat pindah ke IKN Nusantara. LMAN masih belum menemukan titik terang akan tugasnya. Namun pihaknya akan siap bila di kemudian hari mendapatkan penugasan untuk kelola aset pemerintah.
"Ini juga belum otomatis tugas LMAN, tapi kalau ditugaskan kami harus siap," kata dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Skema Pengelolaan Aset
Basuki mengatakan ada banyak skema pengelolaan aset yang bisa digunakan saat mengelola aset yang ditinggalkan kementerian/lembaga ketika Ibu Kota sudah pindah. Bisa disewagunakan, dikerjasamakan dan untuk peruntukkan lainnya.
Namun pihaknya belum bisa memastikan aset yang ditinggalkan akan dikelola nanti. Sebab harus ada pendataan terlebih dahulu akan aset-aset yang dipercayakan ke LMAN untuk dikelola.
"Ini memang masih harus didata dan diinventarisir. Kita juga belum tahu KL mana yang mau pindah ke IKN. Semua pindah atau bertahap kita belum tahu," kata dia mengakhiri.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement