Liputan6.com, Jakarta Maura Magnalia putri Nurul Arifin meninggal dunia, Selasa (25/1/2022). Wanita 28 tahun itu ditemukan oleh Asisten Rumah Tangganya (ART) sudah tak bernyawa di meja makan dengan kondisi tubuh yang dingin jelang Subuh.
Sebelum meninggal dunia, ternyata pemilik nama lengkap Maura Magnalia Madyaratri sedang mengurusi segala persiapan wisuda S2-nya yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini.
Baca Juga
Advertisement
"Dia lagi mengurusi wisudanya bulan depan. Dia akan wisuda dari Sydney University, baru selesai S2," ujar ayah Maura Magnalia Madyaratri, Mayong Suryo Laksono di rumah duka di kawasan Cinere, Depok, Jawa Barat, Selasa (25/1/2022).
"Wisudanya masih belum tahu boleh atau tidak pergi ke Australia karena masih lock down," sambungnya.
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dosen
Nurul Arifin menjelaskan, putrinya bercita- cita ingin menjadi seorang dosen seperti ayahnya, Mayong Suryo Laksono. Apalagi ia sangat senang sekali belajar dan peduli dengan pendidikan.
"Dia pengen jadi dosen. Sebelum pandemi kan dia ngajar ekskul tentang science dan dia menemukan passion-nya di situ. Jadi ngajar kayak bapak nya lah demennya ngajar dia cita2nya mau jadi dosen kan gitu," kata Nurul Arifin.
Advertisement
Ditemukan Dingin
Namun Tuhan berkata lain, beberapa langkah lagi bisa mewujudkan cita-citanya Sang Khalik memanggil Maura Magnalia ke pangkuanNya. Maura ditemukan oleh Asisten Rumah Tangganya (ART) di meja makan dengan tubuh dingin jelang Subuh.
"Kami bawa ke rumah sakit jam 5 pagi. Jadi sempat ada waktu 37 menit dan tidak tertolong. Jadi sudah lemas, sudah dingin," kata Mayong.
Kelelahan
Padahal sebelum alami henti jantung, Maura Magnalia sempat berbincang dengan ayahnya. Apalagi beberapa hari belakangan Maura kurang tidur karena mngurusi wisuda S2-nya.
"Mungkin kondisinya lagi drop, dia tidak tidur, dia lagi mengurusi wisudanya," kata Mayong.
Advertisement
