Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Menteri BUMN Erick Thohir baru saja melakukan groundbreaking hilirisasi energi batu bara menjadi dimitil eter (DME). Dengan groundbreaking ini, Erick mencatatkan sejarah baru di dalam mengolah bahan bakar fosil menjadi energi baru terbarukan (EBT).
Erick menegaskan, dengan adanya groundbreaking hilirisasi energi ini akan mencatatkan sejarah baru bagi Indonesia dalam memanfaatkan energi baru dan terbarukan (EBT). Dimana Erick tak ingin lagi, potensi sumber daya alam (SDA) yang dimiliki Indonesia justru dimanfaatkan oleh negara lain.
Advertisement
"Gasifikasi batu bara memberikan nilai tambah langsung pada perekonomian nasional secara makro karena sejalan dengan arahan presiden untuk mengurangi ketergantungan pada produk impor. Juga transformasi ke ekonomi hijau serta energi baru dan terbarukan (EBT)," ujar Erick, Selasa (25/1/2022).
Mantan Presiden Inter Milan ini menjelaskan Kementerian BUMN berkomitmen penuh dalam melakukan akselerasi proyek gasifikasi batu bara.
Ia optimis melalui hilirisasi energi, Indonesia meningkatkan posisi dalam persaingan energi global.Tak hanya itu, Erick juga mengurangi ketergantungan Indonesia atas impor LPG melalui hilirisasi batu bara.
"Hilirisasi sumber daya alam dengan gasifikasi batubara menjadi gas DME untuk mengurangi impor LPG merupakan bagian dari transformasi BUMN agar siap menghadapi pasar global,” tutur Erick.
Proyek hilirisasi ini merupakan hasil kerja sama antara PT Bukit Asam (Persero) Tbk dan PT Pertamina (Persero), dengan investor asal Amerika Serikat, Air Products. Meski begitu, Pemerintah memastikan hilirisasi batu bara akan memberdayakan 95 persen tenaga kerja dalam negeri.
Diproyeksikan hilirisasi batu bara akan membuka 25 ribu lapangan kerja baru bagi masyarakat Indonesia. Dengan rincian 12-13 ribu lapangan kerja dibuka dari tahap konstruksi, sedangkan sisanya akan dibuka ketika masuk tahap pengoperasian pabrik.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pangkas Pengeluaran APBN
Di samping itu, proyek hilirisasi akan memangkas pengeluaran APBN hingga Rp 7 triliun per tahun setelah beroperasi. Juga, mampu mendatangkan investasi asing dari APCI sebesar USD 2,1 miliar atau setara Rp 30 triliun dan menghemat cadangan devisa hingga Rp 9,7 triliun per tahun.
“Semoga niat baik kami Kementerian BUMN dan BKPM memberikan manfaat bagi masyarakat,” pungkas Erick yang juga Ketum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES).
Tambahan informasi, proyek hilirisasi ini merupakan hasil kolaborasi tiga kementerian yakni Kementerian BUMN, Kementerian Investasi/BKPM dan Kementerian ESDM.
Kolaborasi tiga kementerian ini berhasil menarik dana investasi sebesar Rp 33 triliun dari Amerika Serikat yakni Air Products untuk mewujudkan kemandirian energi Indonesia melalui bahan bakar fosil yakni batu bara.
Advertisement