6 Ribu Hewan Kurban Ditargetkan Bisa Disebar di Pedalaman NTT Tahun Ini

Zulfa menambahkan bahwa laporan dikirim pada pekurban paling lambat 14 hari setelah Iduladha. Hal tersebut, kata dia, sebagai komitmen yayasan yang mengusung kurban online yang amanah.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Jun 2022, 17:57 WIB
Pembagian hewan kurban di pedalaman NTT pada tahun lalu. (Istimewa).

Liputan6.com, Jakarta - Insan Bumi Mandiri menargetkan pelayanan Kurban di Pedalaman Nusa Tenggara Timur (NTT), tahun ini bisa mencapai 6.000 hewan kurban. Sehingga semakin banyak peternak kecil di daerah tersebut yang bisa diberdayakan.

Zulfa Faizah, Ketua Yayasan Insan Bumi Mandiri menyatakan, kurban di pedalaman yang diselenggarakan pihaknya merupakan kurban berbasis online. Di mana para sohibul kurban melakukan transaksi pembelian hewan kurban melalui situs kurban.insanbumimandiri.org.

"Walaupun kurban online, kita laporan real time dilengkapi dengan video. Sehingga pekurban yakin bahwa hewannya aman dan tidak tertukar," jelasnya, Jumat (17/6/2022).

Zulfa menambahkan bahwa laporan dikirim pada pekurban paling lambat 14 hari setelah Iduladha. Hal tersebut, kata dia, sebagai komitmen yayasan yang mengusung kurban online yang amanah.

 

Zulfa menambahkan, memasuki tahun ketujuh, Kurban di pedalaman konsisten dilakukan pihaknya dengan tujuan pemberdayaan peternak kecil di pedalaman.

Di pedalaman NTT, distribusi daging kurban tidak merata. Selain karena jauhnya jarak antar pulau dan keterbatasan akses, kesulitan ekonomi mayoritas warga juga menyebabkan rendahnya daya beli terhadap hewan kurban.

"Tidak seperti kebanyakan peternak di kota, peternak-peternak lokal NTT tak bisa merasakan suka-cita Iduladha. kambing dan sapi mereka sepi pembeli, padahal Iduladha adalah momen terbaik untuk menjual ternak yang mereka rawat sepenuh hati," kata dia.

 


Warga Senang

Zulfa juga menuturkan harapannya agar program ini bisa memutar roda ekonomi warga. "Jadi kita membeli dari warga, untuk warga," ujarnya. 

Tahun lalu, pelayanan kurban di Pedalaman memberdayakan 111 peternak lokal di 12 wilayah di NTT (Alor, Sumba, Lembata, Manggarai Barat, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Ngada, Sikka, Flores Timur, Malaka, Ende, dan Belu).

M Abdullah, warga lokal Kabupaten Belu, NTT, mengaku senang ada program kurban di daerahnya. Dia mengaku, biasanya dia  cuma bisa jual satu atau dua kambing saja per bulan. Tapi, sejak adanya program ini, peternak-peternak lokal macam bisa jual sampai 10 ekor kambing bahkan lebih.

"Masyarakat sini juga yang tidak pernah dapat daging kurban, sekarang bisa menikmati lezatnya daging kurban,” katanya.

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya