Liputan6.com, Jakarta - PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) berharap dapat mengembangkan teknologi, memperluas jaringan dan meningkatkan inventori kendaraan bekas yang sudah dimiliki saat ini setelah menggelar penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).
PT Autopedia Sukses Lestari Tbk juga akan mengembangkan otomotive marketplace Caroline.id dengan memanfaatkan online-to-offline (O2O) bisnis model. Hal ini untuk memberikan pilihan semakin bervariasi, lokasi lebih terjangkau, dan kenyamanan bertransaksi bagi konsumen potensial.
Advertisement
Presiden Direktur PT Autopedia Sukses Lestari Tbk, Jany Candra menuturkan, momentum ini menjadi saat yang tepat bagi perseroan untuk mengembangkan model bisnis baru untuk menangkap peluang pasar yang lebih besar. Selain JBA, perseroan juga mengembangkan bisnis startup untuk kendaraan bekas antara lain Caroline dan Cartalog.
Caroline akan fokus pada O2O used car dealer, sedangkan Cartalog merupakan aplikasi untuk price engine, dan listing jual beli kendaraan bermotor.
"Ke depannya, aplikasi tersebut juga akan kami kembangkan menjual inspenction service,” kata dia dikutip dari keterangan tertulis, ditulis Rabu (26/1/2022).
Sebagai penyedia solusi kebutuhan mobil bekas, Caroline.id hadir dalam dua jenis, yaitu Caroline Selection yang merupakan solusi bagi pelanggan yang ingin membeli mobil bekas, serta Caroline Purchase, yang merupakan solusi untuk pelanggan yang mau menjual mobil.
Adapun mayoritas atau sekitar 80 persen orang yang ingin membeli mobil baru harus menjual mobil mereka. Dengan didukung oleh sinergi dari semua lini bisnis dan anak usaha, Perseroan optimistis dapat melanjutkan pencapaian kinerja yang lebih baik di tahun-tahun berikutnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Strategi Bisnis
Jany melanjutkan, sejalan dengan strategi bisnis yang dijalankan serta inovasi yang terus dikembangkan, ASLC optimistis dapat mencapai target kinerja pada 2022.
Sebagai gambaran, Perseroan telah mencatatkan penjualan lebih kurang 100 ribu kendaraan hingga akhir 2021 walau dalam kondisi pandemi dan kondisi ekonomi yang masih terhambat PPKM.
"Untuk tahun 2022, kami masih optimis dapat mencapai target pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” tutur dia.
Ia menambahkan, hal ini juga didukung oleh kemampuan lelang yang dimiliki oleh JBA. Hingga akhir 2021 diperkirakan sudah melelang hampir 200 ribu unit mobil dan motor bekas dengan lebih dari 220 ribu peserta lelang per tahun seluruh Indonesia.
Sementara itu, melalui IPO ini Perseroan menawarkan sebanyak 20 persen dari modal yang ditempatkan, dan akan memperoleh dana segar senilai Rp652,6 miliar.
Sebanyak 64,7 persen dari dana tersebut akan digunakan untuk modal kerja sehubungan dengan usaha baru Perseroan di bidang jual beli kendaraan bekas. Sedangkan sisanya sebesar 35,3 persen akan digunakan untuk pelunasan seluruh pinjaman ke Entitas Induk yaitu sebesar Rp225 miliar.
Advertisement