Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan inspeksi mendadak di Jalan Tol Trans Jawa ruas Tol Pejagan-Pemalang. Sidak ini dilakukan setelah mendapat laporan atas banyaknya jalan berlubang yang terdapat di ruas tol tersebut.
Dalam unggahan Instagram Reels @ganjarpranowo, orang nomor satu Jawa Tengah ini tampak menemui salah satu pekerja yang tengah melakukan penambalan jalan tol dari dekat Gerbang Tol (GT) Brebes Timur hingga Pejagan.
Advertisement
"Saya banyak laporan banyak yang lubang. Makanya saya minta segera ditempel," ujar Ganjar, dikutip Rabu (26/1/2022).
Saat ditanya Ganjar, salah seorang pekerja tidak bisa memastikan tambalan jalan tersebut bisa awet sampai berapa lama. Menurutnya, faktor cuaca seperti hujan dan tingkat kepanasan juga bisa turut mempengaruhi kekuatan jalan.
Mendengar informasi tersebut, Ganjar lantas meminta proses penambalan bisa diselesaikan tanpa mengabaikan aspek kualitas. Tak lupa, ia meminta pengelola tol selalu memperhatikan kondisi jalan tol agar tidak cepat rusak.
"Tambal dulu aja, tapi saya minta kualitas dicek. Siapapun yang nempel tolong dijaga juga kualitasnya," imbuh dia.
"Orang masuk tol kan bayar, jalannya harus baik. Jika jelek artinya pengelolanya enggak bener," tegas Ganjar.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jokowi: Banyak Orang yang Anggap Kita Hanya Bangun Jalan Tol dan Bandara
Presiden Joko Widodo atau Jokowi membantah anggapan sejumlah pihak yang menilai bahwa pemerintah hanya fokus membangun infrastruktur yang besar-besar, seperti jalan tol, bandara, hingga pelabuhan.
"Karena orang banyak menganggap bahwa kita hanya membangun yang besar-besar, jalan tol, airport (bandara), pelabuhan. Tidak," kata Jokowi saat menyampaikan pidato secara virtual di HUT ke-49 PDIP, Senin (10/1/2022).
Dia menyampaikan, pemerintah telah mengalokasikan puluhan triliun rupiah untuk pembangunan infrastruktur di desa. Jokowi menyebut, alokasi dana desa terus naik setiap tahunnya dari Rp 21 triliun pasa 2015 menjadi Rp 72 triliun di 2021.
"Total sampai saat ini dana desa yang telah disalurkan dari 2015 sampai 2021 mencapai Rp 400,1 triliun Rupiah. Ini sebuah angka yang sangat besar sekali," beber dia.
Jokowi menjelaskan, dana desa yang digelontorkan pemerintah tersebut digunakan untuk membangun jalan desa, embung, dan irigasi. Kemudian, dana tersebut juga dipergunakan untuk membangun jembatan, pasar-pasar desa, hingga tambatan perahu.
"Kita juga membangun jalan desa membangun embung, membangun air bersih di Desa, membangun posyandu di desa, membangun sumur-sumur yang diperlukan di desa, membangun drainase di desa. Karena ini infrastruktur yang dibutuhkan oleh desa-desa," ujar Jokowi.
Menurut Jokowi, pembangunan yang merata di Indonesia akan membangun sebuah peradaban, mempersatukan Indonesia, serta menciptakan lapangan kerja. Selain itu, menciptakan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru di seluruh Tanah Air.
"Perhatian besar pemerintah terhadap desa ini kita harapkan akan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat desa dan mempersempit ketimpangan antara desa dan kota," tutur Jokowi.
Advertisement