Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial dan aplikasi percakapan postingan yang mengklaim BMKG telah memprediksi dan memberikan peringatan dini tentang gempa di selat sunda. Pesan berantai ini telah beredar sejak awal pekan kemarin.
Baca Juga
Advertisement
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 24 Januari 2022.
Berikut isi postingannya:
"Selat Sunda Kirim Fenomena Alam Tak Biasa, BMKG Minta Siap-siap #fenomenaselatsunda selat-sunda-kirim-fenomena-alam...*untuk sementara jangan dulu rekreasi ke pantai*"
Sementara akun lain ada yang mengunggah dengan narasi sebagai berikut:
"Kra Ka Tau ,
tacik tacik engkoh engkoh plat B silakan siap siap ,
apalagi yang tinggal di gedung gedung tinggi , saya sarankan berdoa 60 X sehari"
Lalu benarkah postingan yang mengklaim BMKG telah memprediksi dan memberikan peringatan dini tentang gempa di selat sunda?
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penelusuran Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan penjelasan BMKG dalam akun Instagram resminya, @infobmkg yang sudah bercentang biru atau terverifikasi. Dalam postingannya pada 25 Januari lalu BMKG memberikan penjelasan sebagai berikut:
"Kami sampaikan bahwa tautan yang disebarkan secara berantai melalui grup aplikasi Whatsapp di atas adalah tidak benar atau hoaks. Informasi mengenai potensi gempa yang beredar bukanlah prediksi atau peringatan dini. #SobatBMKG diharapkan tidak salah terima dan beranggapan seolah potensi gempa terjadi dalam waktu dekat.
Bagi #SobatBMKG diimbau untuk tidak khawatir jika ingin beraktivitas di sekitar pantai, mencari ikan, berdagang, maupun bertamasya. Tetap berhati-hati dan pantau terus informasi BMKG melalui berbagai kanal resmi untuk mengetahui peringatan dini dan upaya mitigasi yang konkret."
Selain itu kami juga menemukan artikel Liputan6.com berjudul "BMKG Sosialisasikan Potensi Gempa di Pandeglang dan Selat Sunda" yang tayang 26 Januari 2022.
Dalam artikel itu terdapat penjelasan dari Deputi Bidang Geofisika BMKG Suko Prayitno Adi. Berikut isi artikel tersebut selengkapnya:
"Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) mensosialisasikan informasi potensi gempa bumi dan tsunami di Selat Sunda dalam upaya kesiapsiagaan masyarakat Pandeglang menghadapi bencana, di Pendopo Pandeglang, Selasa.
Deputi Bidang Geofisika BMKG Suko Prayitno Adi mengatakan gempa bermagnitudo (M) 6,6 yang terjadi di Banten Selatan pada 14 Januari 2022 dapat menjadi pembelajaran untuk kesiapan mitigasi bencana.
"Kejadian ini menjadi pembelajaran untuk saling berbagi pengetahuan (sharing knowledge) dan kesiapan kita untuk mitigasi sehingga dapat memberikan solusi terbaik," kata Suko Prayitno Adi di hadapan bupati Pandeglang beserta unsur Forkopimda, stakeholder terkait dan para camat seluruh Kabupaten Pandeglang.
Dalam kondisi saat ini pihaknya mengingatkan untuk di setiap kecamatan agar disediakan peta potensi rawan bencana guna mengetahui daerah mana saja yang kiranya berpotensi adanya bencana alam tsunami.
"Saya minta tolong kepada Muspika agar berperan aktif untuk membuat peta-peta tersebut dan jangan ragu Bapak dan Ibu untuk berkomunikasi kepada tim kami, sekecil apa pun informasi, sampaikan saja. Selain itu kami dari BMKG menyediakan aplikasi mobile berbasis android dan iOS tentang Informasi cuaca maupun informasi potensi bencana bagi masyarakat," katanya seperti dikutip Antara.
Suko Prayitno Adi mengatakan perlu diingat bahwa potensi bencana memang ada, namun masyarakat tidak perlu khawatir dengan adanya bekal pelatihan yang dimiliki sehingga masyarakat sudah siap untuk menghadapi apabila bencana terjadi sehingga bisa meminimalisir adanya korban.
Sementara itu Bupati Pandeglang, Irna Narulita, mengatakan untuk mengantisipasi adanya potensi gempa bumi dan tsunami, pihaknya sering membuat latihan evakuasi setiap pekan yakni setiap hari Senin. Upaya tersebut agar jika ada kejadian bencana gempa dan tsunami bisa mengurangi korban jiwa.
"Kegiatan ini untuk melatih agar supaya warga tidak panik dan paham harus berbuat apa apabila terjadi bencana gempa ataupun tsunami. Wilayah yang terdampak gempa bumi cukup banyak yakni wilayah Kecamatan Sumur itu tidak ada selter tsunami," kata Irna.
Sehingga ke depan, pihaknya akan berupaya untuk bisa merencanakan anggaran pembangunan selter di wilayah tersebut."
Sumber:
https://www.instagram.com/p/CZHMbtMBlYE/
https://www.liputan6.com/news/read/4866438/bmkg-sebut-banyak-sumber-gempa-di-sumatera-hingga-jawa-masyarakat-harus-beradaptasi?source=search
https://www.liputan6.com/news/read/4866438/bmkg-sebut-banyak-sumber-gempa-di-sumatera-hingga-jawa-masyarakat-harus-beradaptasi?source=search
Advertisement
Kesimpulan
Postingan yang mengklaim BMKG telah memprediksi dan memberikan peringatan dini tentang gempa di selat sunda telah diklarifikasi oleh BMKG. BMKG menjelaskan informasi mengenai potensi gempa yang beredar bukanlah prediksi atau peringatan dini.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement