Ada Holding-Subholding, Darmawan Prasodjo Ingin PLN Lebih Trengginas

Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo ingin BUMN kelistrikan yang dibawahinya bisa terus bertranformasi menjawab berbagai tantangan yang ada.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 26 Jan 2022, 13:40 WIB
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PLN telah menetapkan Darmawan Prasodjo sebagai Direktur Utama PLN menggantikan Zulkifli Zaini. (Dok PLN)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo ingin BUMN kelistrikan yang dibawahinya bisa terus bertranformasi menjawab berbagai tantangan yang ada.

Baik dari segi perubahan di sektor energi, hingga transformasi bisnis dengan pembentukan holding-subholding PLN.

"Tentu saja PLN harus berubah. Dari organisasi yang saat ini kita petakan mana kekuatannya, mana kelemahannya, kita ubah agar organisasi ini jadi lebih lincah, lebih dinamis, lebih trengginas, lebih efisien," ujar Darmawan Prasodjo dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VII DPR RI, Rabu (26/1/2022).

Pada kesempatan itu, ia pun berjanji untuk memperbaiki struktur organisasi dan kultur kerja PLN agar lebih responsif dalam menjawab segala tantangan.

"Untuk itu kami sedang menata struktur korporasi, mungkin judulnya holding, subholding dan lain-lain, itu monggo lah itu judul," ujar Darmawan.

"Tapi yang paling penting nanti ke depan PLN lebih lincah, lebih dinamis, lebih mampu, tantangan-tantangan itu bisa kita ubah menjadi suatu kesempatan besar," dia menambahkan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Transformasi Bisnis

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengunjungi Unit Induk Pusat Pengaturan Beban Jawa Madura Bali (UIP2B Jamali) Gandul, Depok, Jawa Barat. (Dok PLN)

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir sempat mengarahkan PLN agar melakukan transformasi bisnis dengan pembentukan holding dan subholding di perseroan.

Menurut dia, pembentukan holding-subholding di tubuh perusahaan pelat merah sudah dilakukan di beberapa negara, seperti Italia, Perancis dan Malaysia.

"Contoh tersebut akan kita turunkan di PLN dalam bentuk holding dan subholding," kata Erick Thohir.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya