Cek Fakta: Tidak Benar Menghirup Jahe Bubuk Bisa Membunuh Virus Corona COVID-19

Beredar klaim tentang menghirup jahe bubuk bisa membunuh virus corona COVID-19. Benarkah?

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 29 Jan 2022, 14:07 WIB
Gambar Tangkapan Layar Klaim Menghirup Jahe Bubuk Bisa Membunuh Virus Corona COVID-19 (sumber: Facebook).

Liputan6.com, Jakarta - Klaim tentang menghirup jahe bubuk bisa membunuh virus corona COVID-19 beredar di media sosial. Klaim tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 11 Januari 2022.

Akun Facebook tersebut mengunggah sebuah video berisi pernyataan dari seorang pria yang diklaim sebagai dr Zarir Udwadia. Pria itu mengatakan bahwa jahe bubuk dapat membunuh virus termasuk COVID-19. Ia pun menghirup jahe bubuk tersebut.

"The reason is very scientific, dried ginger is highly alkaline and it has a high pH value. When you put it inside all the mucus and the acid. The infections which you have are all acidic and have low pH. They get killed instantly. As you know, the virus COVID and other virus travels through the nostrils, through the mucus into the throat and then possibly onto the lungs. So from the nostrils itself where we ingest it, if we take care of it, we'll be perfectly fine. So please circulate this in the public interest too, as many people can benefit from it," kata pria tersebut.

Video yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 6 kali ditonton warganet. Benarkah menghirup jahe bubuk bisa membunuh virus corona COVID-19? Berikut penelusurannya.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 


Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim menghirup jahe bubuk bisa membunuh virus corona COVID-19. Penelusuran dilakukan dengan menghubungi Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Prof Dr Zullies Ikawati, Apt.

Zullies mengatakan bahwa menghirup jahe bubuk tidak bisa membunuh COVID-19. Justru, menghirup jahe bubuk bisa menyebabkan bersin-bersin.

"Nanti malah bersin-bersin," ungkap Zullies kepada Liputan6.com, Kamis (26/1/2022).

Menurut Zullies, jahe memang mengandung minyak atsiri yang memiliki efek antivirus. Namun, seberapa banyak yang harus dihirup hingga menghasilkan efek antivirus masih perlu diteliti.

"Perlu diteliti, jika digunakannya dengan dihirup langsung. Perlu diketahui menghirup minyak atsiri berlebihan juga bisa menyebabkan iritasi di selaput lendir rongga hidung. Jadi yang sebaiknya dihirup mestinya adalah minyak atsirinya, bukan jahe bubuknya," kata Zullies.

 


Kesimpulan

Klaim menghirup jahe bubuk bisa membunuh virus corona COVID-19 ternyata tidak benar. Menghirup jahe bubuk tidak bisa membunuh COVID-19.

 

Banner Cek Fakta: Salah (Liputan6.com/Triyasni)

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya