Liputan6.com, Jakarta - Kasus Covid-19 di Kota Bekasi, Jawa Barat, terus merangkak naik, hingga tembus di atas 1.000 kasus. Dinas Kesehatan Kota Bekasi mencatat ada penambahan 315 kasus aktif per 25 Januari 2022, sehingga jumlahnya menjadi 1.105 jiwa.
"Penambahan pada tanggal 25 Januari 2022 naik menjadi 1105 jiwa dengan kenaikan sekitar 315 jiwa," kata Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati, Rabu (26/1/2022).
Advertisement
Berdasarkan laporan Dinkes Kota Bekasi, kasus Covid-19 sedang mengalami tren kenaikan, dengan penambahan ratusan kasus aktif baru setiap harinya.
"Kasus terkonfirmasi baru pada laporan data Dinas Kesehatan Kota Bekasi pada tanggal 24 Januari 2022, yakni 790 jiwa," ujar Tanti.
Pihaknya juga mencatat total kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kota Bekasi sejak 7 Maret 2020 hingga 22 Januari 2022, secara keseluruhan mencapai 87.157 jiwa.
"Dengan total sembuh mencapai 85.274 jiwa (97,44 persen), total meninggal berjumlah 1.138 jiwa, dan kasus aktif sampai saat ini mencapai 1.105 jiwa (1,26 persen)," paparnya.
Meski demikian, pemerintah daerah memastikan belum ada wilayah yang masuk kriteria zona merah maupun orange. Zona hijau disebutkan masih mendominasi wilayah Kota Bekasi, dengan persentase 88,83 persen.
"Per tanggal 22 Januari 2022, zona hijau berjumlah 6.338 RT (88,83 persen) dan zona kuning berjumlah 797 RT (11,17 persen)," ungkap Tanti.
Capaian Vaksinasi
Sementara untuk capaian vaksinasi berdasarkan data fasilitas kesehatan di Kota Bekasi, tercatat sebesar 87,94 persen atau 1.771.987 jiwa. Usia lansia sebesar 58,58 persen atau 91.473 jiwa, dan anak-anak 85,44 persen atau 221.755 jiwa.
Sedangkan capaian vaksinasi dosis pertama berdasarkan e-KTP, berjumlah 1.868.909 jiwa atau setara 92,70 persen. Usia lansia berjumlah 123.216 jiwa atau 78,91 persen, dan anak-anak berjumlah 180.180 jiwa atau 75,93 persen.
Pemkot Bekasi juga memastikan ketersediaan vaksin mencukupi hingga akhir Januari. Ketersediaan vaksin per 25 Januari 2022, berjumlah 204.623 dosis.
"Kriteria dosis antara lain, Sinovac (200.678 dosis), Aztrazeneca (2.050 dosis), Pfizer (12.654 dosis), dan Sinopharm (7 dosis)," pungkas Tanti.
Advertisement