Kasus Covid-19 Naik, Warga DKI Jakarta Mulai Kesulitan Cari Rumah Sakit

Menurut dia, keterisian tempat tidur rumah sakit di Jakarta saat ini justru didominasi oleh pasien Covid-19 yang bergejala ringan atau tanpa gejala.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 27 Jan 2022, 09:30 WIB
Pasien COVID-19 terlihat pada jendela salah satu kamar isolasi Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Selasa (19/1/2021). Pemprov DKI Jakarta mengungkapkan ketersediaan tempat tidur isolasi dan ICU di rumah sakit rujukan COVID-19 tersisa 13 persen. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Abraham Wirotomo mengatakan keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) untuk pasien Covid-19 di Rumah Sakit di Jakarta mulai meningkat. Dia pun menerima laporan bahwa ada masyarakat yang kesulitan dalam mencari rumah sakit.

"Data per Rabu (26/1/2022) kemarin, BOR RS di Jakarta mencapai 45 persen. Dan KSP sudah mulai menerima laporan warga yang kesulitan mencari rumah sakit," kata Abraham dikutip dari siaran persnya.

Menurut dia, keterisian tempat tidur rumah sakit di Jakarta saat ini justru didominasi oleh pasien Covid-19 yang bergejala ringan atau tanpa gejala. Padahal, seharusnya masyarakat dan rumah sakit lebih mengutamakan pasien yang sakit berat, lansia, dan komorbid.

"Masyarakat tidak perlu panik. Apalagi WHO menyebut varian Omicron lebih ringan ketimbang delta. Yang penting waspada proposional," ujarnya.

Dia pun menghimbau masyarakat yang terpapar Covid-19 varian Omicron tanpa gejala atau ringan, lebih memanfaatkan isolasi mandiri (isoman) dan telemedicine. Di sisi lain, Abraham memastikan hingga kini ketersediaan tempat tidur masih mencukupi.

"Konversi bed untuk Covid-19 terus dilakukan, dan untuk stok obat-obatan di RS juga sudah distribusikan oleh Kemenkes," jelas Abraham.

 


Siagakan Ribuan Rumah Sakit

Sebagai informasi, pemerintah sudah menyiagakan 1.011 rumah sakit dan 82.168 tempat tidur untuk pasien Covid-19. Hal ini dilakukan dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron.

Selain itu, pemerintah juga sudah menyiapkan obat-obatan untuk tiga bulan ke depan, di antaranya Oseltamivir sebanyak 13 juta, Favipiravir 91 juta, Remdesivir 1,7 juta, Azythromycin 11 juta, dan Multivitamin 147 juta.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan kembali melaporkan kenaikan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia. Dalam 24 jam terakhir hingga hari ini, Rabu (26/1) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 meningkat 7.010, total keseluruhan menjadi 4.301.193.

Peningkatan 7.010 kasus Covid-19 ini merupakan tertinggi sejak 7 September 2021. Pada saat itu, kasus Covid-19 harian bertambah 7.201.

Selain kasus positif, kematian akibat Covid-19 juga meningkat, yakni 7. Total kumulatif menjadi 144.254.

Sementara pasien sembuh dari virus SARS-CoV-2 itu bertambah 2.582, sehingga total keseluruhan sebanyak 4.127.662.

Kasus aktif Covid-19 mencapai 29.277. Bertambah 4.421 dari data kemarin masih 24.856. Suspek Covid-19 ikut meningkat. Data kemarin hanya 7.483, kini mencapai 8.849.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya