Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin telah mulai konsolidasi selama beberapa hari terakhir setelah penurunan sebesar 22,3 persen sepanjang 2022. Pada hari ini, Bitcoin ditransaksikan seharga USD 36.135 atau sekitar Rp 518,4 juta (asumsi kurs Rp 14.347 per dolar AS) dengan kenaikan sebesar 1,7 persen selama 24 jam terakhir.
Aset itu jatuh ke level terendah selama enam bulan di sekitar USD 33.500 pada akhir perdagangan Senin, tetapi kembali pulih sedikit sejak itu. Harga Bitcoin sekarang mendekati titik kritis setelah pembentukan pola grafik 'double top' yang besar. Hal ini dapat menjadi penyebab kekhawatiran bagi beberapa investor korporat besar.
Advertisement
Dilansir dari Yahoo Finance, Kamis (27/1/2022), perusahaan perangkat lunak Michael Saylor MicroStrategy merupakan korporat pemegang Bitcoin terbesar menurut BitcoinTreasuries. Perusahaan intelijen bisnis ini memegang 124.391 BTC senilai sekitar USD 4,5 miliar dengan harga saat ini.
MicroStrategy (MSTR) membeli BTC pertamanya pada Agustus 2020 ketika aset tersebut diperdagangkan sekitar USD 11,500 tetapi perusahaan telah melakukan beberapa pembelian tambahan pada 2020 dan sepanjang tahun 2021.
Tesla (TSLA), yang mengalami penurunan saham minggu ini, merupakan perusahaan pemegang Bitcoin terbesar kedua dengan 43.200 koin senilai sekitar USD 1,56 miliar.
Itu masuk sekitar waktu yang sama tahun lalu ketika BTC melayang di sekitar USD 32K sehingga margin keuntungan di sana cukup banyak menguap dan perusahaan mendekati titik impas.
El Salvador akan bingung sekarang tetapi presidennya yang pro-crypto tetap teguh dan juga tidak memiliki rencana untuk menjual. Faktanya, pada 23 Januari, Nayib Bukele membeli Bitcoin saat penurunan dan menambahkan 410 BTC lagi ke perbendaharaan negara.
Pergerakan pasar selanjutnya akan sangat penting untuk kripto. Pantulan dari support sebelumnya di USD 30.000 dapat melihat momentum dan investasi baru. Namun, penurunan di bawahnya kemungkinan akan menghasilkan pasar bearish besar-besaran yang bisa bertahan hingga beberapa tahun.
Sedangkan, semua kripto lainnya akan mengikuti bayang-bayang Bitcoin seperti yang telah mereka lakukan sebelumnya.
Harga Kripto Hari Ini 27 Januari 2022
Sebelumnya, harga Bitcoin, ethereum dan jajaran kripto teratas kembali melemah pada Kamis pagi, 27 Januari 2022. Kripto yang pada hari sebelumnya menguat, kini harus kembali melemah.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Kamis pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) melemah dalam satu hari terakhir sebesar 0,37 persen dan 12,88 persen dalam sepekan.
Saat ini, harga BTC berada di level USD 36.527,85 per koin atau setara Rp 524,7 juta (asumsi kurs Rp 14.366 per dolar AS).
Ethereum (ETH) sebagai kripto terbesar kedua juga masih terapresiasi hingga hari ini sebesar 0,49 persen dalam satu hari terakhir, tetapi masih melemah dalam sepekan sebesar 22,16 persen. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 2.435,61 per koin.
Stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD coin (USDC), meskipun sedikit turun, tetapi masing-masing harganya masih stabil. USDT masih berada di level USD 1,00, sedangkan USDC turun 0,07 persen dalam 24 jam terakhir yang membuat harganya berada di level USD 0,9993
Selanjutnya, Binance coin (BNB) yang sempat menguat kemarin, hari ini harus kembali melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB melemah sebesar 1,83 persen dan 20,57 persen dalam sepekan. Hal itu membuat BNB berada di level USD 372,96 per koin.
Sedangkan, Solana (SOL) juga ikut melemah dalam satu hari terakhir sebesar 2,08 persen dan dalam sepekan meradang sebesar 33,45 persen. Saat ini harga SOL berada di level USD 91,09 per koin.
Adapun, Cardano (ADA) yang sempat meradang, kini kembali menguat sebesar 2,27 persen dalam 24 jam terakhir. Namun masih melemah 21,84 persen dalam sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 1,06 per koin.
Advertisement