Liputan6.com, Jakarta - Bagi beberapa orang, pandemi COVID-19 telah menyebabkan stres yang tak berkesudahan. Mulai dari aktivitas yang dibatasi, interaksi sosial secara langsung yang berkurang, hingga kehilangan orang-orang terdekat.
Terlebih, stres berkepanjangan yang tidak tertangani dengan baik dapat menimbulkan berbagai macam dampak pada kesehatan mental Anda. Namun ternyata tak hanya itu, stres juga bisa memberikan dampak secara fisik lho.
Advertisement
"Stres memang membawa dampak pada fisik dan psikis," ujar psikolog anak, remaja, dan keluarga Universitas Kristen Maranatha Bandung, Efnie Indriani pada Health Liputan6.com ditulis Kamis, (27/1/2022).
Menurut Efnie, efek psikis yang ditimbulkan biasanya seperti kecemasan, gelisah, dan insomnia. Bahkan jika telah masuk ke fase ekstrem, maka bisa menyebabkan depresi.
Sedangkan, efek secara fisik yang muncul adalah psikosomatis, yang mana dapat membuat seseorang lebih mudah sakit kepala, peningkatan pada asam lambung, alergi kulit, dan hormon yang tidak stabil.
Lalu, hal apakah yang harus dilakukan jika mengalami stres?
Efnie menjelaskan, hal pertama yang bisa dilakukan adalah dengan meluangkan waktu untuk mendengarkan suara hati.
"Langkah pertama adalah luangkan waktu untuk mendengarkan suara hati. Jangan terjebak pada rutinitas agar kita tahu apa yang sebenarnya kita butuhkan," kata Efnie.
Aktivitas dan hobi baru
Tak hanya itu, Efnie juga menyarankan untuk mengisi waktu Anda dengan aktivitas atau hobi yang baru. Tentunya, yang dapat membawa kesenangan bagi Anda.
"Jika perlu mulailah mengisi waktu dengan aktivitas dan hobi baru yang menyenangkan," ujar Efnie.
"Setelah itu, luangkan waktu untuk bisa bertemu dengan orang-orang yang bisa membuat kita merasa nyaman," tambahnya.
Hal tersebut dikarenakan rasa sepi yang muncul selama pandemi COVID-19 memang dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan memicu stres. Sedangkan saat stres, semua hal yang dihadapi juga dapat terasa lebih berat.
Advertisement