Hungaria Kucurkan Rp 4,5 Triliun untuk Implementasikan Bayar Tol Nirsentuh di Indonesia

MLFF merupakan hasil dari kerja sama bilateral antara Indonesia dengan Hungaria dengan tujuan meningkatkan sistem pembayaran tol Indonesia.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 27 Jan 2022, 13:00 WIB
Pengendara melintas memasuki gerbang tol transaksi non tunai di pintu masuk tol ruas Tangerang, Banten, Rabu (17/7/2019). Pembayaran tarif tol nantinya akan menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) berupa aplikasi FLO yang tertempel pada kendaraan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Hungaria mengucurkan investasi sebesar Rp 4,5 triliun untuk penerapan sistem bayar tol nontunai nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) di jalan tol Indonesia.

Investasi ini disalurkan pasca Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menetapkan Roatex Ltd, perusahaan asal Hungaria sebagai pemrakarsa proyek sebagai pemenang lelang.

Keputusan pemenang lelang ini ditetapkan melalui Surat Menteri PUPR Nomor : PB.02.01-Mn/132 tanggal 27 Januari 2021, tentang Penetapan Pemenang Pelelangan Pengusahaan Badan Usaha Pelaksana Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha untuk Sistem Transaksi Tol Nontunai Nirsentuh Berbasis Multi Lane Free Flow.

"Sistem transaksi nontunai berbasis MLFF ini menjadi salah satu inovasi baru melalui sistem pembayaran nirsentuh dengan menciptakan suatu efisiensi, efektivitas, aman, dan nyaman dalam penerapan sistem pembayaran jalan tol di Indonesia," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis, Kamis (27/1/2022).

Saat ini, Roatex Ltd Zrt telah membentuk perusahaan sebagai badan usaha pelaksana sistem transaksi tol nontunai/nirsentuh Berbasis MLFF dengan nama PT Roatex Indonesia Toll System (RITS).

MLFF merupakan hasil dari kerja sama bilateral antara Indonesia dengan Hungaria dengan tujuan meningkatkan sistem pembayaran tol Indonesia. Proyek ini diinisiasi pada saat kunjungan Perdana Menteri Hungaria, Mr Victor Orbán ke Indonesia pada 2016 silam.

Hungaria kemudian berinvestasi 100 persen dari proyek ini dengan nilai sebesar Rp 4,5 triliun, dengan skema kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU).

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Sistem MLFF

Pengendara melintas memasuki gerbang tol transaksi non tunai di pintu masuk tol ruas Tangerang, Banten, Rabu (17/7/2019). Pembayaran tarif tol nantinya akan menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) berupa aplikasi FLO yang tertempel pada kendaraan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sistem MLFF menggunakan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) dan melakukan transaksi melalui aplikasi khusus jalan tol di smartphone. Selanjutnya GPS akan menentukan lokasi yang dideterminasi oleh satelit dan proses map-matching akan berjalan di central system. Saat kendaraan keluar tol dan proses map-matching berakhir, sistem akan melakukan kalkulasi tarif.

Penggunaan Global Navigation Satellite System (GNSS) banyak diterapkan di negara-negara Eropa Timur termasuk Hongaria. Manfaat lain dari kehadiran sistem transaksi MLFF ini yaitu salah satunya adalah efisiensi biaya operasi dan juga meminimalisir bahan bakar kendaraan. Teknologi ini juga telah sukses diterapkan di Hungaria selama lebih dari tujuh tahun terakhir, yang dikelola oleh Hungarian Toll Services Company (NUZs).

Dengan diimplementasikannya sistem ini, pengendara tidak lagi perlu berhenti dan kendaraan dapat terus berjalan seperti biasa. Sehingga tidak ada lagi antrian pada gerbang tol dan mempersingkat waktu tempuh dan efisien.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya