Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan entitas anak menutup tahun 2021 dengan pertumbuhan total kredit sebesar 8,2 persen secara tahunan (yoy) sejalan dengan pemulihan perekonomian nasional. Pertumbuhan kredit terjadi hampir di semua segmen, terutama ditopang oleh segmen korporasi dan KPR.
Inovasi digital dan pengembangan ekosistem bisnis mendorong frekuensi transaksi online mencetak rekor tertinggi. Capaian ini mendukung dana giro dan tabungan (CASA) naik 19,1 persen yoy pada Desember 2021. Pertumbuhan dana dan kredit disertai dengan peningkatan kualitas aset, sehingga biaya provisi tercatat menurun 19,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Advertisement
Secara keseluruhan, BCA dan entitas anak membukukan laba bersih sebesar Rp 31,4 triliun pada 2021, atau tumbuh 15,8 persen yoy.
"Kami mengapresiasi upaya pemerintah dan otoritas dalam mengendalikan pandemi serta memberikan paket stimulus, sebagai upaya menuju pemulihan perekonomian nasional. BCA turut mendukung momentum pemulihan dengan menyalurkan kredit ke berbagai sektor," ujar Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja dalam paparan kinerja BCA, Kamis (27/1/2022).
Untuk mendorong kredit konsumer, BCA berinisiatif dengan menggelar sejumlah event virtual seperti BCA Online Expoversary, KPR BCA ONLINEXPO, KKB BCA Virtual Mall, hingga “UMKM Fest” online.
Pada 2021, perseroan juga meluncurkan beberapa aplikasi baru yaitu myBCA, haloBCA, dan merchantBCA untuk melengkapi platform digital BCA.
Pada periode yang sama, salah satu anak perusahaan BCA, Bank Digital BCA, meluncurkan aplikasi “blu” yang didesain khusus untuk melayani segmen milenial
Penyaluran kredit baru di segmen korporasi tumbuh dua kali lipat dibandingkan level pra-pandemi, sementara untuk segmen UKM dan KPR juga mampu melebihi capaian pada 2019.
Sejalan dengan pencapaian itu, kredit korporasi naik 12,3 persen yoy mencapai Rp 286,5 triliun di Desember 2021, menjadi penopang utama pertumbuhan total kredit BCA.
KPR yang menjadi kontributor tertinggi kedua, tumbuh 8,2 persen yoy menjadi Rp 97,5 triliun. Kredit komersial dan UKM juga naik 4,8 persen yoy menjadi Rp195,8 triliun.
Sementara itu, KKB terkoreksi 2,4 persen yoy menjadi Rp 36,0 triliun, dan saldo outstanding kartu kredit tumbuh 5,2 persen yoy menjadi Rp 11,8 triliun.
Total portofolio kredit konsumer naik 5,1 persen yoy menjadi Rp148,4 triliun. Secara keseluruhan, total kredit BCA naik 8,2 persen yoy menjadi Rp637,0 triliun di Desember 2021, lebih tinggi dari target pertumbuhan 6 persen.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Perbaikan Kualitas Pinjaman
Pertumbuhan kredit BCA diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman, sejalan dengan kredit yang direstrukturisasi berangsur kembali ke pembayaran normal.
Rasio loan at risk (LAR) turun ke 14,6 persen pada 2021, dibandingkan dengan 18,8 persen tahun sebelumnya. Rasio kredit bermasalah (non-performing loan) terjaga sebesar 2,2 persen didukung oleh kebijakan relaksasi restrukturisasi.
Di sisi pendanaan, CASA tumbuh 19,1 persen yoy mencapai Rp 767,0 triliun, berkontribusi hingga 78,6 persen dari total dana pihak ketiga. Deposito juga tumbuh 6,1 persen yoy menjadi Rp 208,9 triliun.
Secara keseluruhan, total dana pihak ketiga naik 16,1 persen yoy menjadi Rp 975,9 triliun, sehingga turut mendorong total aset BCA naik 14,2 persen yoy mencapai Rp 1.228,3 triliun.
"Solidnya pendanaan CASA ditopang oleh kepercayaan nasabah, serta kemudahan dan keandalan bertransaksi,” kata dia.
Advertisement
Perkuat Ekspansi Ekosistem Digital
Dalam mengembangkan platform perbankan transaksi, BCA memperkuat ekspansi ekosistem digital melalui kolaborasi dengan mitra strategis serta melakukan berbagai inovasi layanan digital.
Pada 2021, total volume transaksi naik 42 persen yoy, terutama didukung oleh transaksi pada mobile banking yang tumbuh sebesar 60 persen yoy. Hal ini selaras dengan kenaikan jumlah rekening nasabah BCA sebesar 16 persen yoy mencapai 29 juta di akhir tahun 2021, yang sebagian besar berasal dari layanan pembukaan rekening secara online.
"BCA semakin memperkuat komitmennya untuk mengedepankan nilai-nilai environmental, social, and governance (ESG) mengacu pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)," ujar Jahja.
Sepanjang 2021, penyaluran kredit untuk sektor-sektor berkelanjutan mencapai Rp 154,4 triliun atau naik 20,9 persen yoy, jauh di atas target pertumbuhan 5,5 persen.
"Nilai ini berkontribusi 24,8 persen bagi total portofolio kredit, di antaranya mencakup pembiayaan kepada sektor UKM, pengelolaan sumber daya alam hayati dan lahan yang berkelanjutan, transportasi ramah lingkungan, energi terbarukan, produk eco-efficient, pengelolaan air dan air limbah, hingga efisiensi energi,” tutur Jahja Setiaatmadja.