Liputan6.com, Jakarta - Axiata dan XL Axiata resmi mengambilalih 66.03 persen saham dan hak suara PT Link Net Tbk. Link Net merupakan perusahaan yang dimiliki oleh Asia Link Dewa Pte Ltd dan PT First Media Tbk. Kesepakatan pencaplokan saham ini memiliki nilai Rp 8,72 triliun, dengan rincian Rp 4.800 per saham biasa pada Link Net.
Berdasarkan ketentuan Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (PJB), Axiata Investments, anak perusahaan yang secara tidak langsung dimiliki oleh Axiata, dan XL Axiata akan memiliki kepemilikan saham masing-masing 46,03 persen dan 20 persen dari gabungan keseluruhan saham 66,03 persen tersebut.
Advertisement
Axiata Investments kemudian diwajibkan untuk melakukan penawaran tender wajib untuk membeli 33,97 persen saham Link Net yang tersisa sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia. Mengutip keterangan resmi XL Axiata, Kamis (27/1/2022), rencana pengambilalihan dan transaksi diharapkan akan selesai pada kuartal ketiga tahun 2022.
Selanjutnya juga akan akan menyesuaikan dengan perkembangan pemenuhan persyaratan untuk penyelesaian transaksi, termasuk perolehan persetujuan dari regulator dan persetujuan dari pemegang saham.
Rencana transaksi XL Axiata akuisisi Link Net ini akan didanai melalui kombinasi dana internal dan/atau pinjaman bank, yang proporsinya akan ditentukan kemudian.
Presiden & Group CEO Axiata, Dato' Izzaddin Idris mengatakan, "Selain menggandakan segmen yang berkembang pesat di salah satu pasar utama kami, investasi kami ke Link Net selaras dengan aspirasi Axiata untuk mendukung inklusi digital seiring dengan semakin berkembangnya masyarakat dan bisnis di wilayah Asia secara digital."
Ke depan, XL Axiata dan Link Net akan bersinergi dalam layanan komunikasi tanpa kabel didukung dengan hubungan erat dengan pelanggan di Indonesia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sinergi Hadirkan Layanan Konvergensi
"Dengan memanfaatkan kekuatan bisnis telekomunikasi kami dari XL Axiata dan solusi konektivitas serta broadband dari Link Net, kami berharap dapat memberikan solusi konvergensi yang berfokus pada pelanggan segmen perumahan dan korporasi," kata Dato' Izzaddin Idris.
Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan, XL Axiata dan Link Net bisa menggabungkan kekuatan dalam konektivitas seluler, layanan broadband berbasis kabel, dan konten.
"Ke depannya, pelanggan kami yang semakin tidak bisa lepas dari gaya hidup digital dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk belajar, bekerja, dan bermain, dapat menantikan solusi yang telah tergabung dengan sukses yang akan membekali mereka untuk memiliki daya saing dan peluang untuk berkembang di era new normal saat ini," kata Dian.
Sekadar informasi, Link Net mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2000 dan sejak saat itu telah berkembang menjadi salah satu penyedia akses internet berkecepatan tinggi melalui jaringan tetap (high-speed broadband) dan TV kabel terkemuka di Indonesia.
Advertisement
Tentang Link Net
Layanan Link Net menjangkau 2,8 juta rumah di 23 kota dengan basis sebesar sekitar 860.000 pelanggan. Berdasarkan riset pasar independen Indonesia adalah salah satu pasar layanan broadband berbasis kabel paling menarik, namun tingkat penetrasi rumah tangga sangat kurang tergarap yaitu hanya 13,4 persen.
Indonesia juga merupakan salah satu pasar broadband berbasis kabel yang paling cepat berkembang di dunia. Selain itu, jangkauan di lingkungan rumah tangga diperkirakan akan meningkat menjadi 27,5 persen pada tahun 2026.
Hal ini didorong oleh pasar yang berkembang, meningkatnya penggunaan data, serta pertumbuhan yang kuat dari pendapatan yang dapat dibelanjakan per kapita di Indonesia.
Rencana pengambialihan ini diharapkan dapat menciptakan sinergi yang signifikan untuk Link Net dan XL Axiata, melalui kombinasi posisi Link Net dan XL Axiata dalam layanan komunikasi tanpa kabel, berbagi jaringan backbone, jaringan transmisi, serta hubungan yang erat dengan pelanggan di Indonesia.
XL Axiata menyebut, ke depan, kolaborasi Link Net dengan layanan korporasi XL Axiata, termasuk koneksi seluler akan membawa Link Net ke posisi yang baik. Di sisi lain, Axiata akan mendapat keuntungan dari profil arus kas Link Net yang kuat dan pembagian dividen yang konsisten.
Axiata juga akan memantapkan posisinya sebagai salah satu pelaku digital handal di kawasan ini. Dari kondisi keuangan yang dilaporkan untuk periode keuangan yang berakhir 30 September 2021 dibandingkan dengan FPE 30 September 2020, pendapatan Link Net meningkat sebesar 9,8 persen sehingga menjadi Rp 3,242 miliar.
Pertumbuhan EBITDA tumbuh 14,4 persen menjadi RP 1.872 miliar dan laba bersih setelah pajak dan kepentingan non pengendali turun sebesar 1,7 persen menjadi Rp 687 miliar.
(Tin/Ysl)