Liputan6.com, Semarang - Agama secara implisit mengajarkan umat beragama untuk mengetahui, dan menyadari arti penting menjaga lingkungan sehari-hari. Karena agama mengajarkan setiap umatnya untuk peduli terhadap lingkungan.
Baca Juga
Advertisement
Berdasarkan penjelasan dari Kitab Suci Alkitab, gereja-gereja mengajarkan bahwa manusia adalah citra Allah. Sebagai citra Allah, manusia adalah makhluk pribadi yang memiliki kodrat sosial. Untuk itu, perlu langkah-langkah untuk mencintai Tuhan.
Salah satu langkah konkrit mencintai Tuhan adalah mencintai alam. Manusia harus menghormati sesama ciptaan Tuhan. Ketika alam hancur karena ulah manusia, artinya manusia tersebut tidak mengasihi Tuhan sebab tidak memperlakukan alam sebagaimana mestinya.
Dengan ayat-ayat Alkitab berikut ini akan mengajak kita memaknai kembali berkat kita sebagai manusia yang diberi tanggung jawab oleh Tuhan untuk memelihara alam pemberian-Nya, dan mengolahnya dengan baik.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Simak Video Pilihan di Bawah Ini
Kejadian 1:1
“Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi”
Pada pasal Kejadian 1 ayat 1-31 dan Kejadian 2 ayat 1- 7 yang berisi tentang Allah menciptakan langit, bumi, dan segala isinya mulai dari adanya terang dan gelap, Allah menciptakan cakrawala, tumbuh-tumbuhan, benda penerang cakrawala yaitu matahari, bulan, juga bintang-bintang, binatang di udara, air, dan darat, pada akhirnya Allah menciptakan manusia.
Pada pasal ini, Alkitab menyatakan bahwa Allah yang menciptakan bumi ini, tempat kita dapat hidup dan bernapas.
Advertisement
Kolose 1:16
“Karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia”
Pada dasarnya, Alkitab mengajarkan bahwa Yesus adalah pencipta alam semesta, tempat di mana kita dapat melakukan segala sesuatu yang dengan kehendaknya kita diberikan kepercayaan untuk menjaga kelestarian alam semesta, melestarikan dan menjaga apa yang Tuhan telah percayakan kepada kita sebagai manusia.
Tugas kita adalah untuk merawat alam yang ada di bumi. Tuhan menciptakan kita sebagai manusia di bumi ini tentu ada maksud dan tujuan-Nya mengenai alam semesta yang diciptakan-Nya.
Amsal 3:19-22
“Dengan hikmat Tuhan telah meletakkan dasar bumi, dengan pengertian ditetapkan-Nya langit, 3:20 dengan pengetahuan-Nya air samudera raya berpencaran dan awan menitikkan embun. 3:21 Hai anakku, janganlah pertimbangan dan kebijaksanaan itu menjauh dari matamu, peliharalah itu, 3:22 maka itu akan menjadi kehidupan bagi jiwamu, dan perhiasan bagi lehermu”
Dengan ayat ini Tuhan mengatakan kepada kita untuk memelihara alam, bukan merusak atau menghancurkan alam itu sendiri secara perlahan-lahan. Sesungguhnya, Tuhan telah menciptakan alam semesta beserta isinya dengan teramat sangat indah.
Itu merupakan anugerah yang amat besar, yang terlebih dahulu Dia sediakan sebelum menciptakan manusia. Supaya ketika manusia hadir, keindahan itu sudah bisa dinikmati secara langsung.
Sejak semula, Tuhan pun sudah menyatakan bahwa apa yang Dia ciptakan adalah baik. Tanaman, pohon-pohon berbuah, tunas-tunas muda, itu diciptakan dengan baik.
Advertisement
Kisah Para Rasul 17:24-25
“Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia, 17:25 dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang”
Segala keindahan alam sejak semula Dia ciptakan sebagai gambaran kasih-Nya kepada kita. Itu merupakan hadiah yang luar biasa indah, yang diberikan kepada kita.
Seharusnya, Tuhan bisa bersukacita melihat semua ciptaan-Nya hidup dengan baik, harmonis, damai, dan penuh kasih. Gambaran yang sebaliknya tentu membuat-Nya sangat kecewa. Dia menciptakan yang indah, tetapi kita merusaknya.
Lalu, ketika bencana datang silih berganti, kita malah berani menyalahkan Tuhan. Pemazmur sudah menyerukan agar kita mau mulai berpikir untuk membuat Tuhan bisa bersukacita atas ciptaan-Nya. Itu bisa dilakukan dengan menjaga kelestarian lingkungan, mengambil bagian dalam gerakan-gerakan penghijauan, dan tidak ikut-ikutan mencemarkan lingkungan dengan perilaku-perilaku kita yang buruk.
Demikianlah beberapa ayat Alkitab tentang mencintai alam dan renungannya. Semoga bermanfaat!