Belajar Membuat Wayang hingga Upacara Wiwitan di Desa Wisata Rejowinangun

Desa Wisata Rejowinangun memiliki lima kluster wisata, mulai dari budaya, kerajinan, kuliner, herbal, dan agro.

oleh Putu Elmira diperbarui 28 Jan 2022, 08:02 WIB
Dalang cilik Adimas Alby Ersani Widyaputra yang juga youtuber konten wayang memainkan wayang kulit dihadapan Menteri Parekraf Sanidaga Uno di desa wisata Rejowinangun, Yogyakarta, Jumat (08/10/2021). Alby merupakan keturunan ke 9 dari kakek buyutnya bernama Mbah Gondo. (Liputan6.com/HO/Parekraf)

Liputan6.com, Jakarta - Desa Wisata Rejowinangun meraih juara kedua desa wisata terbaik kategori CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability) di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia atau ADWI 2021. Desa ini berada di Kelurahan Rejowinangun, Kecamatan Kotagede, Yogyakarta.

Dikutip dari Jejaring Desa Wisata Kemenparekraf, Kamis, 27 Januari 2022, Desa Wisata Rejowinangun berada di tengah Yogyakarta. Desa ini dari pusat kota, baik Keraton atau Malioboro berjarak hanya tiga kilometer sisi timur.

Desa wisata ini menghadirkan lima konsep wisata, dari budaya, kerajinan, kuliner, herbal, dan agro. Sederet atraksi juga dihadirkan di Desa Wisata Rejowinangun, salah satunya Tarian Edan-edanan.

Tarian tersebut biasanya ditampilkan untuk menyambut wisatawan yang berkunjung. Mereka juga dapat diajak menari bersama karena tidak ada gerakan yang khusus atau pakem dengan riasan unik.

Berlanjut ke atraksi proses pembuatan jamu herbal Ja'ger dengan harga mulai Rp35 ribu. Wisatawan dapat menyaksikan proses pembuatan jamu seduh dan menikmatinya dengan suasana hijau yang mengelilingi desa.

Desa Wisata Rejowinangun menghadirkan beragam fasilitas penunjang bagi wisata para pengunjung. Di desa ini terdapat areal parkir, balai pertemuan, kafetaria, kamar mandi umum, kios suvenir, kuliner, musala, area swafoto, hingga tempat makan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Wiwitan Pari

Upacara Wiwitan di Desa Wisata Rejowinangun. (Tangkapan Layar Jadesta/Desa Wisata Rejowinangun)

Ada pula upacara adat Wiwitan Pari yang dimulai dengan prosesi arak-arakan sego wiwit dan beraga, ubo rampe dari suatu tempat menuju persawahan. Upacara ini rutin dilaksanakan setahun sekali dan digelar satu hari satu malam.

Wisatawan dapat menyaksikan acara ini dengan tarif mulai Rp100 ribu. Pengunjung juga dapat menikmati acara lebih puas dengan menginap di Desa Wisata Rejowinangun dan pengelola telah menyiapkan homestay.

Lalu, pembuatan atau tatah sungging adalah bagian dari wisata kerajinan Desa Wisata Rejowinangun. Ini adalah proses pembuatan wayang kulit yang telah siap dan dipola atau gambar, lalu ditatah dan diwarnai. Selain wayang kulit, ada pula pembuatan miniatur wayang sebagai suvenir dengan harga mulai Rp35 ribu.


Wisata Agro hingga Kuliner

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno gowes keliling desa wisata Rejowinangun, Yogyakarta, Jumat (08/10/2021). Rejowinangun yang ditetapkan dalam 50 desa wisata sudah mendapatkan sertifikat Cleanliness, Health, Safety and Environment Sustainability (CHSE). (Liputan6.com/HO/Parekraf)

Wisata Agro di Desa Wisata Rejowinangun yang mengajak wisatawan belajar cara pembibitan ragam tanaman, sayur, buah, dan cara membuat pupuk organik. Untuk mengikuti wisata agro ini tarif mulai Rp35 ribu.

Kemudian wisata kuliner yang juga tarifnya dimulai Rp35 ribu. Wisatawan diajak melihat ragam produk kuliner, seperti keripik sayur dan keripik daun, serta berbagai olahan kue tradisional.

Selain itu, wisatawan juga dapat menikmati sajian Bakmi Jowo Mbah Gito. Ini adalah ikon kluster kuliner yang disantap di tempat yang unik nan artistik.


Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan

Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya