Unjuk Rasa Ormas di Bandung Berakhir Anarkis, Polisi Dikerorok hingga Patung Macan Ditunggangi

Aksi demonstrasi meminta kejelasan terkait kasus pembunuhan dalam bentrok ormas di Karawang pada November lalu itu berujung anarkis.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Jan 2022, 23:24 WIB
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo merilis perusakan fasilitas umum di Maplda Jabar usai demo ormas yang berakhir anarkis, Kamis (27/1/2022). (Foto: Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung Massa organisasi masyarakat (ormas) GMBI Jawa Barat mendatangi markas Polda Jawa Barat, Kamis (27/1/2022). Aksi demonstrasi meminta kejelasan terkait kasus pembunuhan dalam bentrok ormas di Karawang pada November lalu itu berujung anarkis.

“Polda Jabar menindak tegas dan terukur para pengunjuk rasa karena adanya unjuk rasa berlangsung anarkis dan merusak fasilitas umum dan negara. Demo ini karena adanya ketidakpuasan terhadap penanganan kasus pembunuhan yang terjadi di Karawang, pada November 2021 di mana kasus tersebut sudah ditangani serta dikirim berkasnya ke JPU dan sudah tahap kedua,” kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahmi Tompo.

Adapun kronologi kejadian, awalnya ormas GMBI menggelar demonstrasi untuk meminta kejelasan terkait kasus pembunuhan dalam bentrok ormas di Karawang. Massa mendatangi Mapolda Jabar dengan berorasi meminta polisi menuntaskan kasus kekerasan tersebut.

Menjelang sore hari, aksi tersebut berakhir anarkis. Massa pengunjuk rasa melakukan pelemparan ke Mapolda Jabar.

Tak hanya itu, massa juga merusak fasilitas umum, hingga mengeroyok polisi yang mengamankan jalannya aksi tersebut. Bahkan, di antara mereka ada yang menaiki patung Maung Lodaya yang menjadi simbol kepolisian di Jabar.

Polisi pun akhirnya menindak tegas kepada ratusan anggota GMBI yang berbuat anarkis. Mereka ditangkapi lalu ditelanjangi dan dikumpulkan di halaman Mapolda Jabar.

Adapun kerusakan yang terjadi di Mapolda Jabar yaitu gerbang pintu, kolong baja, 64 kepala pagar patah, tiga pagar patah, lima lampu taman rusak, satu rambu dilarang parkir, satu tiang tralis, penyangga dudukan, dan taman.

“Pada saat kejadian terjadi lempar lemparan berupa batu kepada petugas. Polda Jabar mengamankan 725 orang, 301 di antaranya bertato, 24 residivis,” ujar Ibrahim.

Selain itu, turut diamankan barang bukti ranmor, untuk R4 sebanyak 85 uit dan R2 sebanyak 193 unit. Sebagian di antaranya telah dilakukan pengecekan, ditemukan 76 yang memiliki data kendaraan yang tidak sesuai.

Selain itu, aparat kepolisian juga turut melakukan pemeriksaan narkotika. Sebanyak 16 di antara massa yang ditangkap positif narkoba.

Adapun situasi di depan Mapolda Jabar saat ini cukup terkendali dan sudah kembali aman. Guna mengantisipasi situasi Kamtibmas, Polda Jabar menginstruksikan kepada seluruh jajaran dan kewilayahan untuk melakukan razia pemantauan terhadap aktivitas ormas GMBI di wilayahnya masing-masing.

“Agar tidak menimbulkan permasalahan kamtibmas di masyarakat. Polda Jabar juga melakukan pencarian aktor intelektual yang menginisiasi kegiatan ini serta memprovokasi timbulnya tindakan anarkis dari pengunjuk rasa tersebut,” tutur Ibrahim.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini


Buru Pria yang Tunggani Patung Maung Lodaya

Ibrahim mengatakan, pihaknya juga memburu salah seorang pedemo menunggangi patung Maung Lodaya. Aksi sesosok pria berambut pirang itu terekam dalam video.

Dalam video berdurasi singkat itu, terlihat seorang pria dengan santai menaiki patung berwarna hitam tersebut. Pria yang memakai seragam hitam ormas itu terlihat mengepalkan mengangkat kedua tangannya.

“Iya, ini akan kami tindak dan kami kejar (pelakunya),” ujar Ibrahim.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya