Aneka Makanan Sajian Tahun Baru Imlek dan Filosofinya

Dari ikan, sampai manisan, berikut filosofi-filosofi makanan sajian tahun baru Imlek.

oleh Komarudin diperbarui 29 Jan 2022, 22:00 WIB
Ilustrasi mimpi, ikan mas. (Foto oleh cottonbro dari Pexels)

Liputan6.com, Jakarta - Jantung Tahun Baru Imlek adalah perayaan di rumah bersama keluarga di meja makan dengan beragam makanan lezat. Makan malam berupa reuni tahunan adalah tradisi penting dan secara tradisional diadakan pada malam tahun baru.

Namun demikian, dihimpun dari beberapa sumber, Jumat, 28 Januari 2022, ada beberapa keluarga yang memilih makan di restoran. Mereka menikmati makan malam berupa daging dan sayur. Sementara keluarga yang lain menikmati hidangan Tahun Baru Imlek di rumah dengan berbagai hidangan, seperti ikan.

Ikan

Banyak orang akan menghidangkan ikan, baik dengan cara dikukus, digoreng, atau dipanggang saat Imlek. Mereka berusaha agar kepala dan siripnya masih utuh karena merupakan awal dan akhir yang baik bagi tahun mendatang.

Ikan diucapkan sebagai 'yu' dalam bahasa China. Hal itu menandakan kelimpahan, serta merupakan tanda kesejahteraan dan kemakmuran. Di China utara, ikan mas adalah ikan paling populer untuk makan malam tahun baru, umumnya disajikan dengan cara direbus dan diberi kecap.

Selain itu, ada yang menyajikan udang goreng. Orang-orang di China selatan mungkin lebih suka dikukus karena rasa ikan yang segar saat Tahun Baru Imlek.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Pangsit dan Salmon

Ilustrasi Pangsit China (sumber. asweetmuddle.com)

Sesuai tradisi, warga China selalu menyajikan pangsit dan hidangan ikan. Keduanya berarti berharap kebahagiaan keluarga, keberuntungan, serta makanan dan uang yang cukup di tahun depan. Warga China di Sydney banyak yang menyantap salmon atau tuna kukus utuh diisi jahe dan ditaburi daun bawang, cabai, dan bawang putih.

Kue Keranjang

Sajian lain yang wajib ada saat Imlek adalah kue keranjang. Dalam bahasa Kanton, kue ini biasa disebut "Nian Gao," yaitu kue yang dibuat dari campuran beras ketan dan gula.

Filosofi kue keranjang ini sendiri adalah pembawa keberuntungan bagi mereka yang memakannya. Pemakannya dipercaya akan memperoleh kehidupan yang manis dan penuh keberuntungan sepanjang tahun.


Jeruk

Pekerja merawat pohon jeruk Kim Kit di Meruya, Jakarta Barat, Selasa (25/1/2022). Permintaan pohon jeruk Kim Kit mengalami peningkatan jelang perayaan Imlek karena dipercaya dapat membawa keberuntungan. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Jeruk juga salah satu sajian khas yang wajib ada saat Imlek. Menurut filosofi China, jeruk adalah pembawa kemakmuran dan harta yang melimpah. Warna oranye pada jeruk yang mirip seperti emas dianggap membawa keberuntungan.

Banyak jenis jeruk yang bisa disajikan seperti lemon, jeruk mandarin, dan jeruk keprok. Sajian jeruk yang paling utama adalah yang berwarna cerah dan mirip warna emas.

Manisan

Salah satu makanan ringan yang disajikan dan selalu ada saat perayaan Imlek adalah manisan. Biasanya manisan ini disusun dalam kotak segi delapan.

Manisan melon merupakan simbol perkembangan dan kesehatan. Kelapa kering adalah simbol kesatuan dan persahabatan dan jeruk kumquat sebagai lambang emas, serta kemakmuran.

Manisan lengkeng sebagai simbol memiliki banyak keturunan, serta leci sebagai lambang keluarga terikat kuat satu dengan yang lainnya. Manisan kacang tanah sebagai simbol umur panjang dan semangka merah melambangkan sifat jujur dan kebahagiaan.


Infografis 5 Tips Cegah Klaster Keluarga Covid-19 Saat Perayaan dan Libur Imlek

Infografis 5 Tips Cegah Klaster Keluarga Covid-19 Saat Perayaan dan Libur Imlek. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya