Rupiah Diprediksi Lesu Jelang Akhir Pekan

Kurs rupiah bergerak menguat 17 poin atau 0,12 persen ke posisi 14.372 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.389 per dolar AS.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Jan 2022, 10:16 WIB
Pekerja menunjukan mata uang Rupiah dan Dolar AS di Jakarta, Rabu (19/6/2019). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sore ini Rabu (19/6) ditutup menguat sebesar Rp 14.269 per dolar AS atau menguat 56,0 poin (0,39 persen) dari penutupan sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar )

Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah diprediksi melemah jelang akhir pekan. Pelemahan rupiah dipicu kebijakan pengetatan moneter oleh bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed).

Pada pembukaan perdagangan pagi ini, Kurs rupiah bergerak menguat 17 poin atau 0,12 persen ke posisi 14.372 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.389 per dolar AS.

"Nilai tukar rupiah hari ini kemungkinan masih berpotensi melemah terhadap dolar AS dan masih karena efek ekspektasi kebijakan pengetatan moneter AS tahun ini," kata Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra dikutip dari Antara, Jumat (28/1/2022)..

Selain itu, lanjut Ariston, pertumbuhan data PDB AS kuartal IV 2021 yang dirilis semalam yang hasilnya lebih bagus dari ekspektasi pasar juga membantu penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya. Ekonomi AS tumbuh 6,9 persen, di atas perkiraan 5,5 persen.

"Data ini menunjukkan bahwa ekonomi AS di tengah pandemi ini siap menerima kebijakan pengetatan moneter AS," ujar Ariston.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kasus Covid-19 dan Prediksi Rupiah

Teller menghitung mata uang Rupiah di Jakarta, Kamis (16/7/2020). Penguatan Rupiah dipengaruhi aliran masuk modal asing yang cukup besar pada Mei dan Juni 2020. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu di sisi lain, Ariston menilai sikap pasar yang mulai masuk kembali ke pasar saham untuk mengambil kesempatan pembelian di harga rendah, mungkin bisa menjadi penahan laju penguatan dolar AS.

"Dari dalam negeri, kasus COVID-19 yang masih meninggi setiap hari masih menjadi kekhawatiran pelaku pasar dan penekan rupiah," kata Ariston.

Jumlah kasus harian terkonfirmasi positif COVID-19 di Tanah Air pada Kamis (27/1) kemarin mencapai 8.077 kasus sehingga total kasus mencapai 4,31 juta kasus. Khusus untuk kasus positif varian Omicron telah mencapai 1.998 kasus.

Nikolas mengatakan rupiah hari ini akan bergerak melemah ke kisaran Rp14.400 per dolar AS hingga Rp14.420 per dolar AS dengan potensi support di Rp14.350.

Pada Kamis (27/1) lalu, rupiah ditutup melemah 36 poin atau 0,25 persen ke posisi Rp14.389 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.353 per dolar AS.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya