21 Guru dan Siswa SMA IT di Purwokerto Terpapar Covid-19, Ini Langkah Satgas

Menurut hasil pemeriksaan antigen yang dilakukan secara acak pada siswa dan guru pada Kamis (27/1), ada 21 siswa dan tiga guru Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu (SMA IT) Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto yang terindikasi terserang COVID-19

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Jan 2022, 16:00 WIB
Varian Omicron adalah sebuah varian SARS-CoV-2, sebuah koronavirus yang menyebabkan COVID-19.

Liputan6.com, Banyumas - Pemerintah Kabupaten Banyumas di Provinsi Jawa Tengah meminta sekolah-sekolah mengaktifkan Satuan Tugas COVID-19 untuk memastikan protokol kesehatan dijalankan selama pelaksanaan pembelajaran tatap muka setelah sejumlah siswa dan guru di Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto terindikasi tertular COVID-19.

Menurut hasil pemeriksaan antigen yang dilakukan secara acak pada siswa dan guru pada Kamis (27/1), ada 21 siswa dan tiga guru Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu (SMA IT) Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto yang terindikasi terserang COVID-19.

"Kami minta seluruh sekolah mengaktifkan kembali Satgas COVID-19 yang ada di sekolah serta me-review (meninjau) kembali beberapa SOP yang harus dilaksanakan," kata Sekretaris Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Banyumas Suwondo saat ditemui di SMA IT Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto, Jumat, dikutip Antara.

Suwondo mengemukakan bahwa pada awal pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas sekolah-sekolah umumnya menerapkan protokol kesehatan secara ketat, namun pengawasan penerapan protokol kesehatan kemudian mengendur.

"Misal, AC yang seharusnya tidak dihidupkan sekarang dihidupkan. Harusnya dimatikan, enggak boleh pakai AC. Kenapa pakai AC? Karena mungkin kemarin saat masih 50 persen, masih agak dingin namun setelah normal satu ruangan diisi 100 persen, jadi tambah panas sehingga pakai AC. Sekarang harus diperketat lagi," kata dia.

Suwondo, yang juga menjabat sebagai Kepala Bagian Kesejahteraan Sekretariat Daerah Banyumas, mengatakan bahwa SMA IT Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto telah melaksanakan standar operasional prosedur PTM maupun protokol kesehatan secara ketat namun penularan COVID-19 masih terjadi di sekolah itu.

"Apalagi sekolah-sekolah yang mohon maaf, biasa-biasa saja, saya yakin kalau boleh dikatakan penerapan protokol kesehatannya sudah agak kendur," katanya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:


Pengetatan Prokes

"Akan kami datangi dan imbau lagi agar Satgas COVID-19 di masing-masing sekolah memperketat lagi masalah SOP-nya. Intinya agar siswa dan guru terlindungi, kegiatan belajar mengajar aman dan lancar, serta keluarga di rumah juga merasa nyaman," kata Suwondo.

Kepala SMA IT Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto Faizul Munif mengatakan, siswa dan guru yang hasil menurut pemeriksaan antigen tertular COVID-19 sudah menjalani pemeriksaan menggunakan metode RT-PCR di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto pada Jumat (28/1) pagi.

"Kami masih menunggu hasilnya, yang diperkirakan baru keluar nanti sore," katanya.

Menurut dia, kegiatan pembelajaran tatap muka di SMA IT Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto dihentikan sementara sampai Senin (31/1) dan selama kurun itu kegiatan belajar mengajar dilaksanakan via daring.

Apabila menurut hasil pemeriksaan RT-PCR ada siswa atau guru yang dikonfirmasi positif COVID-19, ia mengatakan, maka sekolah akan kembali melaksanakan pembelajaran dari jarak jauh via daring selama 14 hari.

"Itu sesuai dengan SKB (Surat Keputusan Bersama) Empat Menteri," katanya.

Petugas Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Banyumas dan Satuan Tugas COVID-19 sekolah pada Jumat melakukan sterilisasi dengan menyemprotkan cairan disinfektan ke seluruh ruangan kelas dan lingkungan SMA IT Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto.

 

 


Sistem Hibdrida

Berkenaan dengan kasus COVID-19 di SMA IT Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto, Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah X Jawa Tengah Agus Triyanto mengatakan bahwa dinas akan memperketat pengawasan pelaksanaan PTM di sekolah.

"Wilayah kami cukup luas, Banyumas dan Cilacap. Jadi kami minta sekolah untuk benar-benar memperketat protokol kesehatan, mau atau tidak mau, kita lengah sedikit, akhirnya menjadi runyam," katanya.

Ia menekankan bahwa PTM 100 persen bukan berarti semua siswa masuk sekolah tanpa pengaturan sesuai protokol pencegahan COVID-19.

"Jadi, PTM 100 persen itu bisa dilakukan tanpa semua siswa harus masuk kelas. Bisa secara hibrida, 50 persen masuk kelas, 50 persen secara daring di rumah, dan dilakukan secara bergantian pada minggu berikutnya," katanya.

Dia meminta sekolah-sekolah yang melaksanakan PTM 100 persen memastikan protokol kesehatan dijalankan sejak siswa datang sampai siswa pulang.

"Jadi, tidak hanya mengandalkan pengecekan suhu tubuh, tapi terus dipantau dari awal sampai akhir," katanya.

Menurut dia, sejak awal Januari 2022 sampai sekarang di wilayah kerja Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah X Jawa Tengah kasus COVID-19 baru ditemukan di SMA IT Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto.

"Mudah-mudahan hasil PCR-nya negatif semua, sehingga tidak membuat resah karena satu yang kena, nanti kan berimbas ke yang lain," katanya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya