Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria angkat bicara mengenai tender untuk penyelenggaraan balap mobil listrik atau Formula E di kawasan Ancol, Jakarta Utara.
"Formula E sekali lagi bukan gagal tender, ada yang perlu diperbaiki, direvisi, karena kita ingin semua prosesnya berlangsung baik transparan, terbuka," kata Riza di Jakarta, Jumat (28/1/2022).
Kata Riza, transparan yang dimaksud yaitu keterbukaan secara teknis. Sebab dalam penyelenggaraan kegiatan internasional banyak persyaratan yang harus dipenuhi.
"Tidak semudah seperti membangun jalan dan sebagainya. Ini sirkuit berkelas internasional. Jadi harus ada syarat-syarat yang (terpenuhi)," ucapnya.
Baca Juga
Advertisement
Politikus Gerindra ini menyatakan tak mempersoalkan pembangunan sirkuit atau lintasan Formula E yang dianggap terlalu mepet dengan acara. Riza optimistis sirkuit tersebut selesai sebelum 4 Juni 2022.
"Mohon maaf bukan bermaksud untuk menggampangkan, itu bisa cepat dikerjakan. Beda kalau kita bangun gedung, ini kita membangun jalan," jelas dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sebelumnya Ditargetkan Mulai Februari
Sebelumnya, Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Widi Amanasto menargetkan pembangunan aspal untuk lintasan Formula E dimulai pada Februari. Target tersebut diberikan seiring pelaksanaan tender ulang yang telah dimulai pekan ini.
"Awal Februari start," kata Widi saat dikonfirmasi, Rabu (26/1/2022).
Pembangunan sarana dan prasarana untuk Formula E tidak hanya soal aspal. Widi mengatakan, setidaknya hingga April seluruh infrastruktur telah rampung.
Sebab, jika tidak ada kendala, pada Mei lintasan akan diujicoba dan dihadiri langsung oleh Formula E Operation (FEO). Dan selama proses tersebut, pihak FEO juga akan memberikan homoglasi.
"Selama masa konstruksi mereka (FEO) juga akan mengawasi secara langsung sampai dengan selesai," ujarnya.
Homoglasi adalah proses agar sirkuit dapat lisensi untuk menggelar balapan. Penilaian yang dijalankan dalam proses homologasi antara lain kualitas aspal, area run-off, pagar pembatas, pit building, hingga fasilitas kesehatan.
Advertisement