Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengaku bersyukur lantaran produksi susu sapi Jawa Timur 2021 tertinggi secara nasional. Produksi susu sapi Jatim 2021 mencapai 558.758 ton, meningkat dibandingkan 2020 dimana produksi susu sapi kita 534.152 ton.
"Terima kasih para peternak Jatim, perguruan tinggi, dan seluruh program pemerintah pusat untuk peternak Jatim,” ujarnya, ditulis Minggu (30/1/2022).
Advertisement
Khofifah mengatakan, hasil produksi susu sapi Jatim 2021 sebesar 558.758 ton tersebut dihasilkan dari 302.300 ekor sapi perah yang ada di Jawa Timur.
"Jika dicermati, jumlah sapi perah di Jatim 2021 itu juga meningkat dibandingkan 2020 sebesar 295.100 ekor sapi perah," ucapnya.
Khofifah mengungkapkan, peningkatan populasi sapi perah di Jatim memang terus didorong melalui sejumlah program unggulan yang dilaksanakan Pemprov di Dinas Peternakan Jawa Timur.
"Peningkatan produksi sapi perah terus dilakukan oleh Pemprov Jatim demi memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat. Upaya peningkatan produksi sapi perah itu dilakukan dengan penerapan teknologi inseminasi buatan," ujarnya.
“Dalam meningkatkan produksi sapi perah, kami di Jatim punya program yang namanya Si Intan Brio. Si Intan Brio ini adalah penerapan teknologi inseminasi buatan menggunakan semen beku sexing jenis betina dan embrio transfer,” ucap Khofifah.
Industri Produksi Susu
Khofifah menyampaikan, saat ini di Jatim ada sebanyak tiga industri produksi susu yang dikelola peternakan rakyat. Yaitu Green Field, Indolakto dan juga Nestle. Para peternak rakyat terlibat langsung dalam proses produksi susu dan pembudidayaan sapi perahnya.
"Dengan jumlah sapi perah Jatim tahun 2021 yang mencapai 302.300 ekor tersebut, ternyata juga kembali tercatat sebagai jumlah sapi perah terbanyak secara nasional," ujarnya.
Sementara itu, kata Khofifah, jika dirinci lebih detail lagi, ada sejumlah daerah kabupaten kota di Jatim yang menjadi penyumbang terbesar jumlah populasi sapi perah. Pertama yaitu Kabupaten Pasuruan, kemudian Kabupaten Malang, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Blitar dan juga Kota Batu.
“Semoga dengan capaian membanggakan ini, turut mendorong peningkatan kesejahteraan para peternak Jawa Timur dan kian mendorong Jawa Timur untuk terus bangkit,” ucap Khofifah.
Advertisement