Australia Komitmen Kirim 20 Juta Dosis Vaksin untuk Indo-Pasifik

Sebagai produsen gandum terbesar di dunia, Australia menjadi pemasok utama kebutuhan gandum Indonesia yang merupakan bahan baku untuk industri mie instan, pasta, dan biskuit.

oleh Arief Rahman H diperbarui 29 Jan 2022, 10:20 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima kunjungan Menteri Pertanian dan Wilayah Utara Australia David Littleproud MP. (Foto: ekon.go.id)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima kunjungan Menteri Pertanian dan Wilayah Utara Australia David Littleproud MP. Pertemuan ini membahas berbagai kerja sama pertanian seperti perdagangan sapi beserta produk susu sapi, gandum, pupuk urea, hingga tawaran Australia terkait Program Visa Pertanian.

Kedua menteri juga membahas mengenai mekanisme implementasi Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) bidang pertanian, bagaimana meminimalisir hambatan teknis, dan meningkatkan produksi untuk memperbesar volume perdagangan kedua negara.

“Pengaruh cuaca dan depopulasi sapi mempengaruhi jumlah pasokan dan harga sapi di Australia, namun kebijakan pragmatis telah diambil Pemerintah Australia untuk mengatasi tantangan tersebut dan memenuhi tuntutan pasar,” ujar Menteri David Littleproud MP dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/1/2022).

Sebagai produsen gandum terbesar di dunia, Australia menjadi pemasok utama kebutuhan gandum Indonesia yang merupakan bahan baku untuk industri mie instan, pasta, dan biskuit.

Impor gandum Indonesia dari Australia meningkat pada 2021, namun peningkatan impor bahan baku tersebut sejalan dengan peningkatan ekspor produk turunan gandum Indonesia yang bernilai tambah tinggi ke dunia.

Terkait Presidensi G20 Indonesia tahun 2022 yang mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger”, Menko Airlangga mengajak Pemerintah Australia untuk bekerja sama dan mendukung inisiatif Indonesia dalam menyukseskan berbagai agenda.

Menko Airlangga juga mengajak Australia untuk berpartisipasi dalam concrete deliverables berupa proyek terkait tiga agenda prioritas G20 yang diusung Indonesia, yakni kesehatan global, transformasi ekonomi berbasis digital, dan isu transisi energi.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Agriculture Visa Program

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima kunjungan Menteri Pertanian dan Wilayah Utara Australia David Littleproud MP. (Foto: ekon.go.id)

Terkait isu kesehatan global, Menteri David Littleproud MP menyampaikan bahwa Australia berkomitmen untuk mengirimkan sebanyak 20 juta dosis vaksin hingga pertengahan 2022 untuk kawasan Indo-Pasifik.

Dalam isu transisi energi, kedua menteri memiliki kesamaan pandangan tentang perlunya komitmen tentang pengurangan emisi, pemanfaatan energi baru dan terbarukan, serta pengembangan produksi mobil listrik dan baterai.

Dalam pertemuan tersebut Menko Airlangga mengapresiasi salah satu tawaran program Pemerintah Australia yakni Agriculture Visa Program yang memberikan kesempatan tenaga kerja Indonesia untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan di Australia untuk bekerja dalam bidang pertanian.

“Kami menghargai tawaran Program Visa Pertanian Australia, namun mengingat perbedaan kondisi pertanian Indonesia dan Australia, perlu dilakukan berbagai pelatihan pendahuluan dan penyesuaian, terutama yang berkaitan dengan kesiapan untuk tinggal di Australia dan isu sosial lainnya,” ujar Menko Airlangga.

Tawaran program kerja sama tersebut berjalan seiring dengan kerja sama people to people link yang telah disediakan dalam skema IA-CEPA seperti Program Pertukaran Keterampilan, pelatihan berbasis Tempat Kerja, dan peningkatan kuota untuk Visa Kerja dan Liburan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya