Liputan6.com, London - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson akan menelepon Presiden Rusia Vladimir Putin dan mengunjungi Eropa Timur dalam beberapa hari mendatang saat dalam meningkatkan upaya diplomatiknya untuk menyelesaikan krisis perbatasan Ukraina.
PM Boris Johnson mengatakan bahwa perlunya Rusia untuk "terlibat secara diplomatis" ketika dia berbicara dengan Putin minggu ini, demikian dikutip dari laman BBC, Sabtu (29/1/2022).
Baca Juga
Advertisement
Dia "menegaskan kembali perlunya Rusia untuk mundur dari perbatasan dekat Ukraina", tambah Boris Johnson.
Johnson mengatakan, Inggris dapat mengerahkan pasukan untuk melindungi sekutu NATO jika Rusia menginvasi Ukraina.
Rusia yang membantah rencananya untuk menyerang Ukraina telah menempatkan sekitar 100,00 tentara, tank, artileri dan rudal di dekat perbatasan Ukraina.
Ini adalah pertama kalinya sejak Perang Dunia Kedua Rusia memindahkan pasukan dari timur negara itu ke perbatasan Ukraina.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pertimbangkan Banyak Opsi
Selain kunjungan Johnson ke wilayah tersebut, Menteri Luar Negeri Liz Truss akan mengunjungi Moskow dalam dua minggu ke depan, kata Kedutaan Besar Rusia di Inggris.
Johnson telah meminta kepala militer dan keamanan untuk memberinya lebih banyak opsi untuk mengurangi apa yang disebut Downing Street sebagai "agresi Rusia yang meningkat".
Akhir pekan ini, perdana menteri sedang mempertimbangkan opsi-opsi itu - termasuk pengerahan lebih banyak pasukan Inggris ke negara-negara NATO di kawasan itu.
Pekan lalu, Johnson bergabung dalam panggilan telepon dengan Presiden AS Joe Biden, para pemimpin Eropa dan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.
Selama perbicnangan itu, para pemimpin sepakat "bahwa pembicaraan diplomatik dengan Rusia tetap menjadi prioritas pertama", kata Downing Street.
Seorang juru bicara Downing Street mengatakan: "Perdana menteri bertekad untuk mempercepat upaya diplomatik dan meningkatkan pencegahan untuk menghindari pertumpahan darah di Eropa.
"Dia akan mengulangi perlunya Rusia untuk mundur dan terlibat secara diplomatis ketika dia berbicara dengan Presiden Putin minggu ini."
Advertisement